Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Adab Pelajar di Dalam Kelas

10 Januari 2023   12:14 Diperbarui: 10 Januari 2023   13:18 732 5
Minggu kedua masuk sekolah, Senin (09/01/2023) SDIT Baitul Qur'an Tulungagung kembali menghelat upacara bendera. Adapun yang menjadi pembina upacara bendera kali ini adalah ustadzah Asna Silvia Febriana, M. Pd. (selanjutnya disebut ustadzah Asna). Satu-satunya guru  mata pelajaran bahasa Inggris yang dimiliki lembaga.

Pada kesempatan sesi amanat upacara bendera ini beliau mengusung topik pembahasan mengenai Adab di Dalam Kelas. Menurut beliau terdapat delapan adab yang harus dimiliki oleh seorang pelajar tatkala berada di dalam kelas. Kedelapan adab tersebut ialah sebagai berikut.

Niat karena Allah SWT

Seorang pelajar alangkah baiknya memiliki niat yang tulus dalam thalabul 'ilmi di sekolah. Niat itu harus terpancangkan kuat di dalam hati semenjak ia hendak berangkat ke sekolah. Mengapa demikian? Sebab niat yang terhujam di dalam diri masing-masing pelajar akan berpengaruh pada capaian dan hasil dari proses pembelajaran selama di sekolah.

Seorang pelajar yang semenjak dari rumah memiliki niat untuk bermain tatkala di sekolah tentu tidak akan mencapai hasil yang maksimal dalam proses pembelajarannya. Begitupun sebaliknya, seorang pelajar yang memiliki niatan tulus dan lurus mencari ilmu tatkala di sekolah maka insyaallah akan menengguk nikmatnya ilmu yang diraihnya.

Hal itu menegaskan bahwa niat memiliki posisi yang fundamental dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang pelajar. Kadaritas niat yang benar-benar tulus, lurus dan mantap berjuang di jalan Allah--dalam konteks ini mencari ilmu pengetahuan sekaligus menggugurkan kewajiban sebagai seorang hamba--hanya karena Allah SWT yang menjadikan seorang pelajar akan tetap istikamah.

Berdoa sebelum belajar

Hal penting kedua yang perlu diperhatikan oleh seorang pelajar tatkala mencari ilmu adalah berdoa sebelum belajar. Berdoa sebelum belajar dapat diartikan sebagai prepare--secara fisik dan psikis; raga dan jiwa--untuk memasuki gerbang ilmu. Melalui berdo'a kita berharap akan dimudahkan dalam proses dan mencapai hasil yang maksimal.

Dalam prakteknya, Alhamdulillah, selama ini setiap jenjang kelas yang ada di SDIT Baitul Qur'an Tulungagung sudah terbiasa memanjatkan doa sebelum belajar. Bahkan, pembiasan berdoa sebelum belajar itu digenapkan pula dengan budaya salat duha, Tahfidzul Qur'an dan salat duhur berjamaah di sekolah.

Mendengarkan apa yang dikatakan oleh guru dengan sungguh-sungguh

Ketiga, adab yang harus dimiliki oleh seorang pelajar tatkala di dalam kelas adalah mendengarkan seluruh materi yang disampaikan oleh guru dengan bersungguh-sungguh. Hal ini penting dilakukan, mengingat tersampaikan, dipahami dan diamalkan terhadap materi  tertentu salah satunya sangat bergantung pada bagaimana gaya seorang pelajar mendengarkan materi.

Seorang pelajar yang tidak fokus dan konsentrasi tatkala guru menyampaikan materi tentu pemahamannya terhadap materi tidak akan utuh dan sempurna: mengalami distorsi, reduksi dan disorientasi. Alhasil pelajar yang bersangkutan akan mengalami kesulitan tatkala diinstruksikan untuk menerangkan ulang terkait materi yang telah disampaikan, mengerjakan soal hingga kebingungan tatkala dihadapkan dengan ujian.

Sebaliknya, pelajar yang sungguh-sungguh mendengarkan materi ia akan dengan mudah memahami, mengerjakan soal hingga mengaplikasikannya sesuai dengan tuntutan keadaan yang sedang dihadapi. Bukankah menjadi seorang pelajar yang penuh antusias dan sungguh-sungguh dalam mendengarkan materi itu lebih baik?

Menjaga Kebersihan kelas

Dalam sebuah hadits disebutkan, "Athahuru sathrul minal ima" (kebersihan itu sebagian dari iman). Hadits tersebut mengingatkan kita semua--selaku umat Islam--bahwa agama Islam memerintahkan kita untuk senantiasa menjaga kebersihan. Baik itu kebersihan diri, batin hingga lingkungan.

Tak terkecuali, hal yang sama berlaku pula untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar di mana seorang pelajar menuntut ilmu, sekolah. Lebih tepatnya kelas. Pada dasarnya lingkungan sekolah adalah tanggung jawab seluruh sumber daya manusia lembaga yang ada akan tetapi hal itu akan menjadi ringan manakala sekolah memiliki staf kebersihan lingkungan sendiri.

Kendati demikian, sebagai upaya mendisiplinkan dan melatih sikap tanggung jawab yang terbenam di dalam diri masing-masing pelajar maka kebersihan kelas diamanahkan kepada mereka. Atas dasar demikian itu pula maka hadir jadwal piket dan struktur perangkat kelas.

Kehadiran jadwal piket itu menandakan bahwa kenyamanan lingkungan kelas sangat dipengaruhi tanggung jawab dan kedisiplinan siswa-siswi. Menghelat kegiatan pembelajaran dengan keadaan kelas yang bersih, rapih dan nyaman tentu aka memiliki proses dan hasil yang berbeda dengan keadaan kelas yang kotor, semrawut dan sistem pencahayaan yang buruk.

Tidak sedikit siswa-siswi yang berprestasi muncul dan berkembang dari lingkungan sekitar yang mendukung. Baik itu secara sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta kebersihan lingkungan sekitar sekolah yang terdisiplinkan. Bukankah mata dan diri kita akan sangat nyaman manakala belajar di tempat yang indah, nyaman dan bersih?

Izin ketika ada kepentingan untuk keluar kelas

Selanjutnya, poin penting yang perlu diperhatikan seorang pelajar di dalam kelas adalah membudayakan izin terlebih dahulu tatkala ada kepentingan keluar kelas yang mendesak. Kepentingan keluar kelas yang mendesak di sini dapat diartikan sebagai kebutuhan primer secara personal. Misalnya saja kebutuhan kebelet buang air kecil dan besar, hendak buang angin, membasuh hidung yang tersumbat karena flu serta lain sebagainya.

Membudayakan izin tatkala ada kepentingan pribadi ini penting dilakukan sebab dampaknya juga berkaitan langsung dengan kenyamanan lingkungan kelas. Seorang pelajar mana mungkin akan mampu berkonsentrasi penuh mengikuti pembelajaran sedangkan dirinya menahan rasa ingin buang air kecil.

Bentuk kalimat izin karena kepentingan pribadi ini bervariatif, tergantung dengan mata pelajaran apa yang sedang dihelat. Misalnya saja kita hendak izin ke kamar mandi tatkala pembelajaran bahasa Inggris tentu akan elok jika seorang pelajar izin dengan menggunakan bahasa Inggris. Begitupun seterusnya.

Yang terpenting dalam persoalan meminta izin ini harus memuat unsur: Sopan santun, bahasa baku, dan kontekstual. Tidak elok pula jika seorang pelajar meminta izin ke kamar mandi untuk buang air kecil namun faktanya ia malah pergi ke kantin sekolah atau justru malah bermain-main dengan temannya. Tak baik pula, jika seorang pelajar yang berkepentingan keluar kelas karena hajat tertentu namun ia main selonong begitu saja.

Jangan membuat gaduh (mengajak teman-temannya untuk gaduh)

Tatkala seorang pelajar mengikuti pembelajaran atau pun ada di dalam kelas alangkah baiknya ia tidak membuat gaduh. Baik itu kegaduhan yang ditimbulkan dengan maksud menghibur diri atau secara sengaja (terang-terangan) mengajak teman-temannya untuk gaduh. Tentu saja tindakan itu tidak elok, sebab kebisingan yang ditimbulkan dapat memecah tingkat konsentrasi dan fokus siswa-siswi lain dalam mengikuti proses pembelajaran.

Proses pembelajaran yang diwarnai dengan kegaduhan tentu tidak akan maksimal dan efektif. Terlebih-lebih kegaduhan itu dapat menyulut emosi dan ketegangan otot penghuni semua jenjang kelas yang ada di sekolah yang bersangkutan.

Jangan mudah putus asa (jangan sungkan untuk bertanya jika tidak bisa)

Salah satu budaya yang berlaku di sekolah adalah pelajar alergi terhadap beberapa mata pelajaran yang dipandang sulit. Misalnya kasus yang banyak ditemukan di SDIT Baitul Qur'an Tulungagung dan lainnya, secara general mayoritas pelajar tampaknya sepakat memandang mata pelajaran matematika, bahasa Inggris, bahasa Jawa tergolong mata pelajaran yang sukar dipahami.

Alasan itu pula yang kemudian kerap menjadi batu sandungan mengapa pelajar kerap berputus asa sebelum benar-benar mencicipi materi pelajaran yang diajarkan. Kendati demikian saya kira itu bukanlah satu alasan yang statis atau pun gunungan es yang tak bisa mencair, sebab kesukaran itu dapat dipecahkan manakala sedari awal: persepsi, antusias dan keyakinan pelajar  senantiasa dikondisikan positif thinking sekaligus dimotivasi bahwa mata pelajaran itu mudah.

Jika pun suatu materi pelajaran sedikit sukar untuk dipahami dan dimengerti melalui cara tertentu, maka seorang guru yang kreatif dan inovatif dapat mengajarkan materi pelajaran melalui pendekatan dan metode yang lebih efektif. Upaya-upaya tersebut penting dilakukan untuk menunjang sinerginya pemahaman atas materi.

Berdoa ketika selesai belajar

Sebagai pamungkas dari proses pembelajaran, tak lupa selaiknya seorang pelajar juga harus menutupnya dengan rapalan do'a. Jika di awal pembelajaran pelajar menjadikan doa untuk membukakan pintu pemahaman atas ilmu yang dipelajari, maka doa yang dipanjatkan setelah proses pembelajaran bertujuan memohon pertolongan dan perlindungan Allah SWT atas ilmu yang telah terpahami.

Melalui doa penutup pembelajaran, sesungguhnya kita sedang menitipkan pemahaman atas ilmu dan berharap pemilik samudera ilmu senantiasa menjaga keutuhan keterpahaman dalam ingatan dan hati nurani yang terpancangkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun