Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Kuliah Online sebagai Formalitas

21 Juni 2021   08:55 Diperbarui: 21 Juni 2021   09:21 122 1
Baru-baru ini keputusan pemerintah mengenai pembelajaran pada tahun ajaran baru 2020/2021 khususnya pada perguruan tinggi menghasilkan bahwa, pada intinya perkuliahan tetap dilaksanakan secara daring. Tak bisa dipungkiri semangat belajar dan jiwa kritis mahasiswa terus saja diuji dalam pelaksanaan kuliah daring. Pasalnya perkuliahan tidak secara tatap muka memengaruhi tingkat kompetisi antar mahasiswa, sebab pada kenyataannya masih banyak dosen yang kurang menguasai teknologi pembelajaran online akibatnya sebagai gantinya mahasiswa hanya mendapat tugas secara daring, bukan materi perkuliahan.

Setiap pertemuan selalu dibuahi dengan pemberian tugas, jika hanya satu mata kuliah yang metode belajarnya seperti itu, rasanya bisa diatasi. Namun, bagaimana jika 90% mata kuliah selalu dibebani tugas. Tentu saja hal tersebut menuai kebosanan dan kejenuhan, belum lagi masalah klasik mahasiswa yang mengerjakan tugas dengan metode sistem kebut semalam, artinya menjelang deadline tugas dikumpulkan baru bergerak untuk menyelesaikannya, bisa dibayangkan seperti apa tumpukan tugas yang mahasiswa kumpulkan.

Belum lagi masalah kemalasan, tak jarang mahasiswa terjebak kebiasaan buruk selama di rumah saja, memilih melakukan hal yang dirasa dapat menyembuhkan kebosanannya dengan bermain game, menonton serial drama kekinian yang lama kelamaan menjadi habit baru dengan kenyamanan yang diperoleh. Sedangkan untuk memahami materi perkuliahan sangat terasa berat, apalagi materi yang tekstual tanpa penjelasan yang kompleks.

Alhasil sebagian besar mahasiswa mengerjakan tugas asal-asalan dengan modal pengetahuan yang minim asal tugas terselaikan. Bahkan sering kali tugas menjiplak pada internet serta sering kali meminta bantuan kepada orang lain supaya tugasnya terselesaikan, pada akhirnya mengerjakan tugas hanyalah sebatas formalitas.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun