Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Pilihan

Berdamai dengan Keadaan dan Tidak Lagi Berprasangka Buruk

7 Juni 2020   07:17 Diperbarui: 7 Juni 2020   07:35 301 56
Beberapa malam yang lalu, tepat pada tanggal 3 Juni 2020 saya melihat postingan salah satu warga Kompasiana yang mengeluarkan kegelisahan hatinya di dalam artikel yang ditayangkan di platform blog K. Kers tersebut merasa mengalami ketidakadilan, karena menerima email atas tuduhan melakukan kecurangan perihal viewers dan Nilai tertinggi di K.

Saya tidak tahu seperti apa yang sebenarnya terjadi. Hanya berharap kers tersebut mendapatkan pencerahan dari pihak K. Kalaupun tidak, kers tersebut harus berdamai dengan keadaan. Agar hal itu tidak merusak suasana hatinya perihal tulis-menulis.

Seperti yang saya lakukan, berdamai dengan keadaan dan tidak membiarkan diri terus berprasangka buruk. Sebab jika saya terus berprasangka buruk, yang ada saya selalu memiliki pikiran negatif dan merasa tak nyaman untuk mengurai tulisan yang ada di dalam benak saya.

Sebagai rujukan, saya menuliskan arti prasangka menurut KBBI. Prasangka adalah "pendapat kurang baik mengenai sesuatu, sebelum mengetahui sendiri".

Sulit memang untuk berdamai dengan keadaan dan tidak berprasangka buruk di saat kita merasa mengalami ketidakadilan, tapi bukannya tak bisa dilakukan untuk berdamai dan menerima keadaan.

Sejauh ini, saya pribadi mengalami hal serupa "ketidakadilan" sebanyak 2 kali d K.

Kenapa saya katakan begitu?

Yang pertama:
Tanggal 16 Mei 2019, saya menayangkan artikel puisi. Saya tidak akan menuliskan judul puisinya di sini. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun