Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Memesan Sajak

8 Agustus 2021   20:44 Diperbarui: 8 Agustus 2021   21:18 183 25
Aku tidak sengaja mendengar percakapanmu dengan seorang bapak di sebuah lapak saat aku melintas pada Minggu pagi pukul enam lewat. Sekilas yang kutangkap, kau telah menitipkan keresahan dan kekecewaan untuk kemudian dirangkai menjadi satu tulisan yang muncul di halaman depan meski bukan yang utama. Semula aku ingin ikut berbincang, namun aku malah memilih menyingkir dan membuat percakapan lain karena aku tidak tahu apa itu benar atau hanya asumsi yang kubuat dalam kepalaku sendiri.

Aku ingat tempo hari saat kau berkunjung ke berandaku, kau memesan sebuah sajak. Mungkinkah kau hanya bercanda? Dan ternyata bait-bait ini tercipta, dengan atau tanpa kau baca.

Di waktu lain kau pernah bertanya "kapan", yang bisa jadi bermakna ganda, antara harfiah atau sekadar metafora. Sebab di tengah gelombang pagebluk, zona merah, pembatasan dan intaian kematian yang semakin awas, pertanyaan "kapan" adalah soal misteri, ramalan dan ketidakpastian.

Jarak yang sementara hanya dapat kita jangkau melalui layar, aksaraku adalah kabar tanpa suara namun terdengar olehmu di seberang sana yang kuharap tengah baik-baik saja.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun