Aku ingat tempo hari saat kau berkunjung ke berandaku, kau memesan sebuah sajak. Mungkinkah kau hanya bercanda? Dan ternyata bait-bait ini tercipta, dengan atau tanpa kau baca.
Di waktu lain kau pernah bertanya "kapan", yang bisa jadi bermakna ganda, antara harfiah atau sekadar metafora. Sebab di tengah gelombang pagebluk, zona merah, pembatasan dan intaian kematian yang semakin awas, pertanyaan "kapan" adalah soal misteri, ramalan dan ketidakpastian.
Jarak yang sementara hanya dapat kita jangkau melalui layar, aksaraku adalah kabar tanpa suara namun terdengar olehmu di seberang sana yang kuharap tengah baik-baik saja.