Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ombak yang Kehilangan Deburnya

18 Oktober 2020   13:49 Diperbarui: 18 Oktober 2020   13:51 116 37
Biar bagaimana pun, aku tidak pernah lupa akan pelabuhan tua yang kerap disinggahi perahu-perahu pengantar rindu. Aku juga tidak akan lupa pada debur ombak yang secara bergantian menyampaikan senyum, haru bahkan cemburu.

Di pelabuhan itu, terang dan temaram manunggal di balik cakrawala. Menyaru malam,  hingga mataku tak lagi awas untuk dapat membedakan antara layar dan buritan.

Sekarang perahu-perahu itu merana, meratapi hari-hari penuh kejayaan di tepi dermaga
dan ombak di laut itu telah kehilangan deburnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun