Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Natal Yang Sunyi dan Hening dari Pertapaan Gedono

25 Desember 2011   05:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:47 1900 1

Sabtu, 24 Desember 2011, pukul 23.oo wib. Dari terminal Bis Tingkir Salatiga, hanya dibutuhkan 20 menit dengan mobil pribadi, menuju ke Pertapaan Susteran Trapistin Gedono yang berada di lereng Gunung Merbabu. Setibanya di pertapaan, puluhan kendaraan mobil pribadi tampak sudah terpakir. Ini pertanda bahwa yang mengikuti perayaan malam Natal kali ini cukup banyak.

Sunyi. sepi, dingin, bahkan tak tampak orang berkerumunan, itulah suasana sesaat kami tiba di pakiran. Saya sempat bertanya kepada salah seorang penjaga soal kapan dimulainya ibadah. Kami mendapat informasi ibadah akan dimulai pukul 24.00 Wib. Sedangkan kami tiba di lokasi jam sebelas lebih seperempat jam. Jadi, tidak terlambat, tetapi kok suasananya sunyi sepi begini?

Tak terdengar bunyi lagu-lagu Natal yang biasanya diputar sebelum ibadah mulai seperti di gereja-gereja di kota. Tak ada hiasan atau ornamen Natal yang terpajang di sekitarnya. Ketika kami membuka pintu Kapel, baru kami mendengar alunan syahdu lantunan ibadah “tengah malam” yang dikidungkan lirih oleh 30-an suster pertapa dalam keremangan malam. Kidung pujian itu menambah khimadnya suasana malam itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun