Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary Pilihan

Kain Batik Warisan Ibu

6 Januari 2023   07:00 Diperbarui: 6 Januari 2023   07:00 165 9
Bulan Januari telah datang lagi. Tidak terasa sewindu sudah beliau meninggalkan kami. Kenangan bersamanya, baik kenangan manis maupun pahit, tak mungkin kami lupakan begitu saja.

Bagiku kenangan pahit sekalipun, bila dikenang kembali, tetap saja meninggalkan haru. Hal itu dimungkinkan karena beliau adalah seorang ibu yang sangat dekat dengan anak-anaknya. Apalagi setelah ayah kami tercinta menghadap ke haribaan- Nya di umur beliau yang tergolong masih muda, yaitu 48 tahun. Sedangkan ibuku pada waktu itu berumur 42 tahun.

Tetapi entah mengapa, ibu bertahan untuk tidak menikah lagi, meski pun harus menanggung 4 orang anak yang benar-benar sedang memerlukan biaya sekolah.

Tahun demi tahun kami lalui bersama, namun tak sekalipun kami mendengar ibu mengeluh  dalam hal apapun. Sampai kami ber empat menemukan jodoh masing-masing.

Namun, kira-kira dua bulan sebelum ibu meninggal, beliau mengumpulkan kami dan mengajak untuk membongkar isi lemari dan membagikan barang-barangnya termasuk kain-kain batik kesayangannya yang berjumlah lumayan banyak.
Bisa dimaklumi, karena ibuku termasuk orang yang senang mengoleksi kain batik pada jamannya.

Pada saat membagikan kain-kain batik tersebut, ibu hanya berkata,
"Mudah-mudahan kain-kain ini berguna buat kalian suatu saat nanti".
"Iya lah bu...kalau kita meninggal kain-kain inilah yang akan menutup tubuh kita" jawabku
"Lagian kain batik jaman sekarang pendek-pendek, jadi tubuh kita tidak akan tertutup semua ya" sahut adikku menimpali.
"Iya lah, kamu kan tinggi besar, sahut ibu sambil mengacak-ngacak rambut adik bungsuku yang merupakan laki-laki satu-satunya.

Begitulah keceriaan kami pada saat itu, tidak terpikirkan moment tersebut ternyata menjadi kenangan terakhir bersamanya. Karena setelah kejadian tersebut, kesehatan ibu terus menurun sampai akhirnya Allah berkehendak memanggil beliau dalam pangkuan adik bungsuku  sesuai keinginannya sebelum meninggal, dimana beliau pernah berkata,
"Kalau boleh meminta di akhir hidup, ibu ingin dipeluk dede" itulah yang biasa diutarakannya bila kami berbincang-bincang.

Sekarang, tepat di bulan Januari ini, ibu telah tenang di sisi-Nya. Dan kain batik darinya selalu setia menemani kami anak-anaknya yang entah mengapa, mempunyai kebiasaan yang sama, yaitu kalau tidur selalu berselimut kain batik peninggalan beliau.

Kain batik warisan ibu tersebut seolah menjadi pengganti kehadiran beliau. Semoga Allah memberikan tempat terbaik untukmu ibu. Aamiin yra.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun