Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Duka Kanjuruhan

2 Oktober 2022   15:21 Diperbarui: 2 Oktober 2022   15:28 226 4
Malam mencekam ketika maut menyapa,
Ratusan nyawa seketika hilang percuma. 
Kanjuruhan malang pun bingung tanya mengapa, 
Melihat mereka berlari menuju ke alam baka. 

Udara dingin tak membendung panas hati, 
Akal sehat tak hinggap menghampiri, 
Ketika kebutaan nurani dibiarkan menguasai diri, 
Hanya tangisan dukacita yang harus kita terima kini. 

Tangis kecewa ketika fakta bocah pun meregang nyawa, 
Direnggut nyawa mereka oleh sikap para jagoan buta, 
Para jagoan yang hanya bisa menunjukkan anarkis belaka, 
Tanpa berfikir akibat yang nanti mereka Terima. 

Gas air mata pun kini dianggap bersalah, 
Oleh prosedur yang katanya salah, 
Sadarkah kita masih banyak yang harus kita benah? 
Pertama harusnya akhlak lah yang harus kita robah. 

Sepakbola Indonesia kini diperhadapkan dengan duka, 
Sadarkah kita kalau emosi hanya akan membawa bencana? 
Apakah kita harus segerah berbenah? 
Menjadi pribadi yang baik dalam dunia sepak bola kita. 

Kebun Maendang, 02 Oktober 2022

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun