Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Hati yang Kelam

26 Oktober 2020   15:51 Diperbarui: 26 Oktober 2020   16:03 316 21
Di antara sukma beberapa jiwa
Hanya sukma di hatiku yang memiliki luka abadi

Berulang kali janji manis tercipta dari bibirmu

Berulangkali hati ini memaafkanmu
Tapi maaf yang kuberikan engkau salah gunakan

Engkau pergi dengan wanita lain
Wanita itu adalah sahabatku
Sahabat dari masa-masa remajaku

Hati ini tak sedikitpun merasa curiga
Hati ini percaya
Tak mungkin engkau menyakiti hatiku
Tapi apa yang terjadi
Kelakuanmu membuat luka di hatiku


Hati ini perih
Mata ini mengalir bening-bening
Menetes menganak sungai
Tak terasa bening- bening itu mengalir
Di antara hening, benci dan cinta
Membuat hati ini tak berhenti bertanya

Kenapa mesti dia
Kenapa mesti sahabatku
Sahabat tempat curahan hatiku

Sahabatku yang telah tahu segala rahasia di hatiku
Kenapa tega menusukkan sembilu dari belakangku

Aku masih tidak percaya hal ini tega kau lakukan

Setelah sekian lama terjalin cinta di antara kita
Tapi mengapa sedetik itu engkau berpaling
Aku yang salah
Terlalu percaya pada sahabatku
Membuat hatiku tertutup untukmu kekasih dan sahabatku

Di antara jingga yang tersembul di sore hari

Kini hatiku telah tertutup
sang hati tertutup hanya untukmu

kelam yang telah kau torehkan diingatanku
takkan kubiarkan terhapus begitu saja
Kelam itu melebihi malam berkabut

perihnya luka hingga bekasnya sampai sekarang masih terlukis di hatiku

kau yang tak pernah berubah
janji- janji selalu terucap dari mulutmu
tapi tetap kau ingkar

kini hatiku telah tertutup dan tak akan terbuka lagi

Aku takkan membiarkan hati ini terluka lagi
Sembilu berulang-ulang kau tancapkan hingga bekasnya abadi di hatiku

Tak ada luka lagi di hatiku
Seiring dengan kepergianmu
Pergi
Pergilah
Dan jangan kembali lagi
Cukup perih, luka yang telah berbekas di hatiku

Cerita ini berhenti sampai di sini
Untukmu duhai kekasihku
Dan untuk sahabatku
Biarlah kalian memiliki cinta

Mungkin maaf di lain waktu bisa aku berikan
Tapi saat ini maaf itu belum ada
Duri itu masih tertancap di hatiku

Belum ada alat yang bisa melenyapkan duri yang kau tancapkan di hatiku

Mungkin di suatu saat nanti
Seiring waktu duri itu bisa lenyap
Begitu juga hatiku
Lepas dari sakit

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun