Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Mencatat Waktu Part 1

17 Juli 2020   00:08 Diperbarui: 17 Juli 2020   00:29 33 3
"Aku tak tau, mengapa pertunangan ini jadinya diundur" Fiona menutup telfon dengan sedikit menghela nafas. Fiona sudah merencanakan ini sejak lama, namun na'asnya diundur saat menjelang hari H. Pacar Fiona yang saat itu tengah mengurus proyek besar, terpaksa tidak bisa pulang menjelang hari perutanangannya.

Fiona berusaha untuk lapang dada menerima.
"Cuma diundur Fiona, cuma di undur bukan di cancel" ucapnya sambil meletakkan handphone lalu mengepalkan tangannya di depan cermin, seolah menguatkan dirinya sendiri. 

Leyna Fiona, gadis dengan rambut panjang dan hitam itu. Tak terasa sudah mencapai kepala 2, alias 20++. Usia yang matang untuk ke jenjang pernikahan.

Fiona tak menyangka, secepat itu waktu berlalu. Teringat dulu saat ia kecil. Fiona di asuh oleh bibinya. Orang tuanya merantau untuk memperbaiki nasib katanya.

Dengan iming-iming sepeda, Fiona teringat saat dulu akan ditinggal orang tuanya merantau. Fiona menangis sedih, memohon, merayu.
"Pak, Bu. Tolong jangan pergi" ucapannya sembari merintih dan berlinang air mata.

Namun ayah ibunya tak menggubris, mereka tetap pergi. Meninggalkan iming-iming, meninggalkan Fiona yang masih usia 5 tahun.

Fiona memberontak, ia menjadi anak nakal. Memaksa meminta sepeda seperti yang dikatakan bapak ibunya sebelum meninggalkannya. Bibinya tidak punya cukup uang untuk membeli sepeda saat itu.

Fiona terus memberontak, mengancam tidak mau makan, tidak mau sekolah. Sampai akhirnya bibinya pun membelikan sepeda.

"Gubrakkkk... " Jatuh Fiona dari sepeda .
Hancur rasanya, patah hatinya ditinggal merantau, patah pula tulang tangannya akibat terjatuh.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun