Kiprah perempuan memang sedang meraja lela. Tidak terkecuali Nicholas kristof dari New York Times menggambarkan tentang mendominasinya para eksekutif perempuan di AS sana dan yang paling mutakhir adalah berita mengenai Isteri Perdana Menteri Jepang Naoto Kan yang menulis buku bahwa Ia meragukan kemampuan suaminya dalam memimpin Pemerintahan di Jepang.Dalam bukunya "What on Earth in Japan after You Become Prime Minister" mengkritik bahwa Naoto Kan bahkan tidak bisa menyiapkan makan yang paling sederhana sekalipun dan juga tidak memiliki selera mode.Kritik yang lebih pedas adalah bahwa Naoto Kan yang merupakan politisi dari Partai Demokrat Jepang (DPJ) ini adalah tipe politisi partai akar rumput yang hanya bisa berperan sebagai pendukung. Nobuko Kan mempertanyakan,"Apakah oke jika orang ini sebagai perdana menteri? Karena aku mengenalnya dengan baik."
Jelas ini merupakan tindakan isteri yang terang-terangan di depan publik memilih sebagai oposan bagi karir politik sang suami. Sang Perdana Menteri pun juga terang-terangan mengakui bahwa selama ini di rumah sang isteri selalu menjadi oposan dari tiap keputusan yang Ia ambil dan sambil bercanda Ia menjawab bahwa Ia tidak berani membaca buku karya isterinya tersebut.