Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Ke Mana Larinya Pancasilaku?

23 Oktober 2019   06:58 Diperbarui: 26 Oktober 2019   10:55 63 0
Pancasila telah mengalami serangkaian panjang peristiwa untuk dapat dicetuskan sebagai landasan Negara RI, dalam pidato Ir.Soekarno saat mengikuti sidang Dokuritsu Junbi Cosakai mengumandangkan bahwa Pancasila resmi dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1945.

Pancasila yang sering dikatakan sebagai landasan Negara RI juga merupakan pemersatu Bangsa Indonesia. Pancasila melandasi semua kegiatan dalam masyarakat, mulai dari sejarah, filsafat, dasar hukum, landasan, realitas sosial sampai tingkah laku kepribadian Bangsa Indonesia.

Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini, Wakil Walikota Samarinda Muhammad Barkati menjadi Pembina Upacara dalam Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2019 di Halaman parkir Balaikota Samarinda (1/10). Dalam Upacara ini, beliau menyampaikan tentang "Pancasila Sebagai Penguat Karakter Bangsa Menuju Indonesia Maju dan Bahagia", dalam penyampaian beliau disini ditegaskan bahwasannya peran Pancasila untuk masyarakat bangsa sangatlah penting dan dihimbau kepada masyarakat Kota Samarinda khususnya untuk selalu berpatokan dengan Pancasila dalam bertingkah laku.

Walaupun sudah ada himbauan tersebut, masyarakat sebagian tidak begitu menggubris apa yang dikatakan beliau, seperti halnya pada peristiwa hangat yang baru-baru saja terjadi yaitu adanya pengesahan revisi UU 30 tahun 2002 tentang KPK dan revisi UU RKUHP yang isinya tidak sesuai dengan mindset sebagian besar masyarakat termasuk mahasiswa. Sehingga menyebabkan demo besar-besaran yang dilakukan oleh Mahasiswa dari berbagai Universitas.

Terjadi di Kota Samarinda Senin (23/9/2019) ini tepatnya di Gedung DPRD Kaltim, ribuan mahasiswa dari berbagai Universitas melakukan demo besar-besaran akibat munculnya RKUHP yang isinya sangat tidak sesuai dengan RKUHP sebelumnya. Mereka menolak akan disetujuinya RKUHP tersebut, sampai melibatkan sekitar 700 aparat gabungan untuk mengantisipasi amukan dari 3 ribu aksi mahasiswa yang melakukan aksi.

Mereka paksa bobol pintu gerbang untuk bisa masuk ke dalam gedung, karena aksi paksa tersebut petugas terpaksa mengeluarkan semprotan gas air mata untuk meredakan aksi mahasiswa, serta terdapat pula aksi lempar batu antara petugas dan mahasiswa yang menyebabkan beberapa mahasiswa terluka dan harus dilarikan ke Rumah Sakit.

Saat keadaan mulai memanas dicarilah titik solusi untuk meluruskan demo tersebut, dan akhirnya DPRD Kaltim mau menerima salah seorang dari perwakilan Universitas yang melakukan aksi demo tersebut untuk masuk ke dalam gedung guna membahas masalah tersebut. Sampai ditemukannya titik penyelesaian dari masalah tersebut, tetapi sampai saat ini masalah revisi ulang RKUHP masih menuai kontroversi.

Dalam aksi inilah banyak timbul pernyataan di kalangan warga net bahkan masyarakat tentang: "Kemana letak pancasila sebagai pemersatu bangsa?

Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut saya menggunakan beberapa wacana yang berhubungan dengan peristiwa yang berkaitan saat ini. Pancasila yang seharusnya menjadi spirit berbangsa dan bernegara dalam bingkai kehidupan masyarakat malah ditiadakan adanya oleh masyarakatnya sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Presiden RI Pak Jokowi dalam pidatonya yang berbunyi: "Kita tidak boleh berhenti bekerja untuk terus menghadirkan Pancasila".

Dari apa yang dikatakan oleh Pak Presiden tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwasannya dalam memahami atau meimplementasikan sebuah Pancasila kita harus selalu bergerak dan bekerja, maksudnya dalam berkehidupan sehari-harinya kita harus mencoba untuk selalu berusaha dalam menghadirkan sebuah Pancasila walaupun dari sesuatu hal yang kecil-kecil saja.

Hal tersebut seperti: Seorang ibu yang mengajarkan sopan santun kepada anaknya dari kecil, ini juga termasuk salah satu dari bentuk imlementasi Pancasila. Kita juga dapat mencoba merubah mindset seseorang menjadi yang lebih baik dengan cara-cara yang baik pula. Karena kebanyakan masyarakat Indonesia itu belum menyadari akan adanya peran sebuah Pancasila.

Mantan Presiden RI (Ibu Megawati Soekarno Poetri) mengatakan: "Jika nilai-nilai Pancasila terpatri didalam jiwa batin dan pikiran, semua rintangan akan mudah dihadapi " Jadikan Pancasila sebagai penuntunmu untuk meraih cita-cita".

Sebab jika kita memahami Pancasila maka kita akan dikategorikan sebagai negara yang beruntung karena memiliki Pancasila sebagai ideologi bangsa. Karena berbagai tantangan yang kerap terjadi di luar sana dapat kita hadapi dengan memahami konteks sebuah Pancasila.

Sebab tantangan yang dihadapi oleh masyarakat yang sekarang maupun yang nanti akan jauh lebih sulit dan berbeda dibandingkan tantangan maslah di masa yang sebelumnya.

Tantangan-tantangan inilah yang menjadi pergumulan kita bersama terhadap generasi yang akan mendatang, karena seperti yang dikatakan Pak Jokowi sebelumya bahwa "Kita tidak boleh berhenti bekerja dalam menghadirkan Pancasila" dalam artian kita hadirkan dan wujudkan Pancasila dalam kompleksitas zaman yang yang bergerak.(***)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun