Kami juga merasakan terik panas matahari
Kami juga merasakan terpaan angin dan hujan
Kami juga merasakan lapar dan haus
Kami juga merasakan capek dan ngantuk
Kami juga manusia
Kami juga punya keluarga yang menunggu
Meski kami sering ketinggalan
Momen-momen kebersamaan
Waktu yang tak bisa digadaikan
Kami juga manusia
Kami juga bisa menyaksikan
Mata-mata yang berkaca-kaca
Membayangkan ibunda di rumah
Gejolak kerinduan aroma kampung halaman
Harapan penuh rasa kangen untuk menimang anak
Atau gangguan keisengan para keponakan
Panas, dingin, lapar, haus, sudah biasa
Yang terasa lebih berat adalah
Wajah-wajah lelah memancarkan kekecewaan
Terbayang-bayang kampung halaman
Di sana orang-orang penuh harap cemas
Dalam penantian penuh ketidakpastian
Tapi kewajiban ini tetap mesti dilaksanakan
Tolong jangan membenci kami
"Kami hanya menjalankan tugas"
Di suatu jalan tikus
Sebuah konvoi kecil sepeda motor berhenti
Gubuk kosong menjadi tempat rehat sesaat
Mereka bersyukur bisa lolos dari penyekatan
Hanya orang kecil yang nasibnya terbiasa dipermainkan
Terpaksa kucing-kucingan dengan para petugas
Bolehlah merasa jengkel dengan gerombolan pembuat keputusan
Kebijakan yang kadang terasa menghentak
Keputusan yang kerap memutuskan harapan
Konsistensi yang sering jumpalitan
Bukan hendak melawan
Anggaplah ini sedikit kenakalan
"Kami hanya rindu kampung halaman"
WYATB GBU ASAP.
