Aku berjalan menyisiri lorong waktu sendiri
Dipersimpangan jalan kutemukan dirimu
Raga yang terlihat kokoh
Namun dalamnya lemah
Aku berhenti tepat di depan mu,
Kamu menyapa dengan senyum merekah
Namun matamu, tak bisa berbohong
Ada kesedihan yang kamu simpan sendiri
Aku disini, pundakku untukmu
Hadirku untuk menghapus sedihmu
Izinkan aku melukis sedikit keindahan
Dalam hari-harimu yang hampa