23 April 2019 09:27Diperbarui: 23 April 2019 09:33731
Sarita datang membawa kepalanya yang terpenggal; menuntut keadilan. Mengenakan baju kemeja lengan panjang yang koyak moyak. Tampak bekas-bekas sayatan pada tubuhnya. Darah itu merah, masih segar. Lama saya memandang kepala menggantung di tangannya. Kedua matanya terbelalak. Bekas aliran air mata di bawah matanya; mata yang belum sempat menyaksikan keadilan untuk Munir. Demikianlah saya bermimpi pada sebuah tidur malam.Â
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.