Dituding Jadi Perantara Komunikasi Teroris, Ini Jawaban CEO Telegram
16 Juli 2017 16:56Diperbarui: 16 Juli 2017 18:2213312
Jakarta - Menanggapi tudingan ini, Pavel Durov, CEO Telegram menanggapi melalui kanal official-nya di layanan Telegram. Dalam pernyataanya, Pavel mengakui bahwa pihak Telegram tidak cepat tanggap atas laporan pemerintah Indonesia dan berjanji untuk memblokir semua layanan konten publik terkait terorisme di Telegram.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.