Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Cara Tepat Mengawetkan tanaman Obat : Simplisia

21 September 2013   18:29 Diperbarui: 4 April 2017   17:28 3154 2

Menyimpan tanaman obat yang masih segar dengan cara dikeringkan cukup aman, cara pengawetan seperti ini biasa disebut Simplisia tanpa mengurangi jumlah kasiat dari kandungan obat yang ada pada tanaman tersebut.

Pada  saat hasil tanaman obat kita melimpah, seringkali  bingung bagaimana cara penyimpanannya, terutama  ketika kita sedang menjalani pengobatan dengan menggunakan obat tradisional atau obat Herbal, ketika tanaman obat yang kita dapatkan banyak sampai berlebihan, padahal kebutuhannya hanya sedikit-sedikit tetapi pemakaiannya dalam kurun waktu panjang. Apa yang terjadi? tanaman itu akan berubah fungsi. Jika kita biarkan di tempat udara terbuka yang terjadi dalam waktu singkat tanaman tersebut berjamur,  kalau tanaman umbi-umbian biasanya akan tumbuh tunas menjadi tanaman baru sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi, menurut pakar kalau keadaan yang demikian kandungan obatnya sudah berbeda bahkan kadang berubah menjadi beracun.

Sering terjadi pada waktu pengobatan sedang berjalan, sementara tanaman obat tersebut baru saja kita pakai dua atau tiga kali, tetapi sudah mulai membusuk kering dan peyot kemudian membusuk. Padahal tanaman ini mengambilnya dari tempat yang jauh.

Makanya terkadang bingung, bahkan tanaman-tanaman itu menjadi mubazir akhirnya terbuang, sayang bukan?  untuk itu mari kita coba mengawetkan tanaman obat secara aman.

Mari kita lihat bagaimana cara mengawetkan secara alami tanpa mengurangi manfaat namun tetap berkhasiat, yang penting aman tidak menggunakan bahan-bahan kimia.

Nah inilah bagaimana caranya  mengawetkan Tanaman Obat dari Umbi-umbian, misalnya Kunyit, Jahe, Temu,Kunyit putih dan lain sebagaimya. Awalnya yang kita perhatikan  adalah kebersihan dari tanaman itu sendiri. Harus selalu dicuci dengan bersih. Kemudian Umbi tersebut agar kering merata sebaiknya kita iris tipis, lalu kita jemur pada matahari pagi pukul tujuh sampai dengan Sembilan, karena kandungan ultra violetnya masih sangat bermanfaat. Sambil bolak balik hingga kering, setelah cukup kering sampai beberapa hari penjemuran kemudian di tumbuk, barulah  kita simpan ditempat yang aman.  Dapat juga disimpan dalam kedaan irisan kering tidak usah ditumbuk dahulu, ketika kita belum membutuhkan.

Selain dikeringkan dengan gratisan bahan bakar  pemberian Yang Maha Pencipta, berada dihalaman tinggal memakai, dapat  juga dikeringkan dengan cara di oven, biaya gas/listriknya cukup mahal bukan? Nah ...

Demikian juga halnya dengan tanaman obat yang berupa daun-daunan, caranya yaitu dengan dicuci bersih, ditiris kemudian dikeringkan.

Penyimpanan secara kering lebih aman tidak ditumbuhi  jamur. Kalaupun menyimpanannya sudah sangat lama  sebelum penggunakannya cukup kita cuci bersih dapat di konsumsi.

Inilah contoh Tanaman obat yang sudah jadi Simplisia, berbagai cara penggunaannya, dalam keadaan irisan kering langsung diseduh, di Tim, maupun dibuat bubuk dan diseduh dengan air panas.

Nah, demikian mudahnya kita dapat memperlakukan segala sesuatu atas pemberian dari  Yang Maha Kuasa Yang Meraja-i Langit dan Bumi, disediakan untuk kebutuhan MahklukNYA, secara kita dicukupkan dari Obat-obatan yang murah meriah, kenapa disebut murah meriah? karena di rerimbunan gulma saja banyak terdapat tanaman yang berkhasiat obat asal kita mau belajar dan melakukannya, melalui alam semesta, tinggal kita manusialah yang harus dapat memanfaatkan sebesar-besarnya, untuk keperluan yang sangat bermanfaat dengan menggali apa yang sudah ada. Percayalah obat alami yang sudah di siapkan Oleh NYA manjur semanjur-manjurnya jika tepat sasaran, apalagi dibarengi dengan Kulonuwun Mohon Ridho dan Bimbingan Kepada Sang Pencipta, niscaya penyakit sirna. InsyaAlloh.

Selamat berusaha!!

•♣•Ngésti Setÿo MÖerni  ÷

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun