Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Milari

3 Januari 2015   01:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:56 22 0
Tak tahu lagi kemana mencari teman

yang sepadan
riuhnya




yang sepadan
diamnya




yang sepadan
edannya




Air liurnya habis membalik halaman
Buku-buku teori tentang rasa nyaman
yang dapat diberikan seorang teman

Kesalahan itu datang lagi dalam reka ulang pikiran
tertawa dan selalu mengiyakan
Remaja yang ingin perhatian
Meminta waktu bertukar pendapat tentang kecantikan




Sekarang ada kepala dua yang mengetuk di depan
lebih penting dari permainan
bukan lagi tawa mengais perhatian
keseriusan berkedok tawa ketulusan




Sekarang, apa yang dibutuhkan?
Perempuan yang impiannya membuat ia kewalahan
Belajar dari apa yang ada dalam pintu kenangan
yang niscaya akan membawanya pada keindahan percakapan
yang sudah lama didambakan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun