Mohon tunggu...
KOMENTAR
Atletik Pilihan

Pheidippides, Battle of Marathon, dan Mandiri Jogja Marathon

21 Mei 2019   23:44 Diperbarui: 21 Mei 2019   23:59 49 1
Langit Athena tampaknya tak akan pernah menjadi biru lagi. Kegagahan Datis dan Artaphernes dalam memimpin pasukan, tak perlu diragukan. Jika seorang Thanos mampu menggelegak para Avenger, maka duet Datis dan Artaphernes sungguh tak terbayangkan. Keduanya dan seluruh pasukan, kian membara disulut oleh ambisi besar Raja Darius I untuk menguasai Athena.

Sejarah memberinya nama "Battle of Marathon". Pertempuran di Teluk Marathon ini membara pada 490 SM, menandai invasi pertama Persia menggasak Yunani. Serbuan pasukan Persia dalam komando Datis dan Artaphernes, siap mengganyang warga Athena, sekalipun dibantu sepasukan kecil tentara Plataia. Gabungan kedua pasukan ini, bergerak menyongsong Marathon, menutup dua jalur keluar dari dataran tersebut. Kebuntuan memuncak selama lima hari, sebelum Athena memutuskan untuk menyerang Persia.

Jumlah prajurit tak selalu menjadi garansi bagi terbitnya fajar kemenangan. Sekalipun kalah jumlah, pasukan Athena jauh lebih efektif melawan infanteri Persia yang kurang terlindungi. Athena berhasil menghancurkan sayap barisan Persia, sebelum mengobrak-abrik bagian tengah dan kemudian mencatatkan kemenangan.

Di antara pekik kemenangan dan jatuhnya korban pertempuran, melesatlah seorang pembawa pesan bernama Pheidippides. Tujuannya jelas: Yunani! Pesannya jernih: Musuh ditaklukkan. Misi ini, diselesaikan Pheidippides dengan baik. Namun, ada yang harus ia korbankan. Nyawanya sendiri, akibat kelelahan yang tak kuat ditanggung tubuhnya.

Pesona Pheidippides

Pheidippides bukanlah pelari "Kelas Teri". Sebagai pembawa pesan, ia telah sering berlari dalam jarak yang sangat jauh. Sebelum melakukan "lari kemenangan" tersebut, Pheidippides telah lulus dalam berlari antara Athena dan Sparta. Dalam catatan sejarawan Yunani bernama Herodotus, Pheidippides menyelesaikan jarak 158 mil (kisaran 254 km) itu dalam waktu satu hari. Ia beristirahat sejenak, lalu kembali berlari dari Sparta menuju Athena. Pergi dan pulang itu, diselesaikan Pheidippides dalam waktu dua setengah hari.

Olimpiade di era modern mengadopsi sejarah tersebut, menjadikan nomor atletik disebut dengan Marathon. Pada penyelenggaraan pertama di tahun 1896, jarak yang ditempuh sekitar 40km, dari Marathon menuju Athena. Namun jarak ini tidak konsisten di Olimpiade berikutnya, disebabkan banyaknya rute alternatif antara Marathon-Athena.

Pesona Prambanan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun