Mohon tunggu...
KOMENTAR
Gaya Hidup Pilihan

Tips Menghadapi Pasangan yang Masa Bodo

16 April 2022   13:16 Diperbarui: 16 April 2022   13:28 1835 5
Sering kita mendengar sebuah hubungan itu ada take and give. Memberi perhatian dengan tulus kepada pasangan, bahkan istri adalah kewajiban. Saya seorang istri pekerja 8 jam sehari. Sementara suami tentor less yang waktu kerjanya lebih banyak di rumah. Dia senang mendesain terkadang mengerjakan permintaan temannya yang punya warung kuliner dan satu lagi motivator. Dia senang membantu teman-temannya, walau dengan bayaran seadanya.

Hobi yang kadang membuat saya sebagai istri merasa iri dengan pengendalian emosi yang dimilikinya.

Pekerjaan yang santai tidak membuatnya gampang stres. Justru saya yang kerap mendapat tekanan. Namun, saat saya ingin dimanja, sering saya yang proaktif untuk memancingnya agar mau mendengar keluh kesah saya.  

Sesi terapi bersama pasangan biasanya saya mulai dengan memijat kakinya. Mulailah cerita mengalir, tidak jarang dengan deraian air mata. Beruntungnya pancingan saya tidak membutuhkan waktu lama, giliran saya yang menerima pijatan. Obrolan kami terus berlanjut bahkan berpindah ke topik yang lain.

Menurut saya penting untuk menciptakan suasana yang rileks terlebih dulu. Beberapa kali suami saya paham, saat melihat roman aneh istrinya saat tiba di rumah. Namun, kebanyakan dia menunggu saat yang tepat untuk saya menceritakan masalah yang saya hadapi. Menurutnya ia khawatir saya belum siap untuk menumpahkan uneg-uneg dalam hati saya.

Mengenali sifat pasangan jauh lebih penting. Laki-laki tidak sesensitif perempuan.

Beberapa solusi kongkrit mungkin bisa dipancing dengan pertanyaan, "Bang menurut Abang kalau begini masalahnya bagaimana? " Atau "Apakah salah jika seseorang bla bla ...."

Saya menerima sarannya, tetapi ada banyak yang saya bantah. Saya tipe perempuan yang keras kepala, egois selalu ingin dikatakan benar apa yang saya putuskan, apa yang ada dalam pikiran saya. Beruntungnya beliau cukup objektif melihat permasalahan yang saya hadapi. Jika memang keputusan saya keliru, dia akan memberikan pandangan yang menurutnya lebih masuk akal. Walau di depannya saya menolak, tetapi dalam hati saya mengakui bahwa dia benar.

Saya akui jawaban-jawabannya membuat pikiran saya terbuka. Beberapa saya menyadari yang saya lakukan salah. Beberapa saya memiliki the second opinion.

Bagi kamu yang merasa pasangannya kurang peka terhadap masalah yang sedang kamu hadapi, bukannya membantu menyelesaikan tetapi malah bersikap cuek, jangan berputus ada, doakan pasanganmu dan lakakukan hal-hal berikut;

1. Tunaikan hak-hak pasangan sebagai istri atau sebagai suami. (Maaf mblo, tulisan ini bukan buat kamu, tapi sebegai referensi, bolehlah, wkwkwk).

2. Katakan terus-terang masalah yang sedang kamu hadapi. Usahakan to the point.

3. Pilih waktu yang tepat. Terkadang kita perlu memendapkan dulu perasaan tidak enak, tidak bisa langsung bercerita. Jika dirasakan sudah siap, maka ceritakan.

4. Beri respon positif, tidak langsung menyalahkan pasanganmu. Namun, diakhir kamu juga harus bersikap objektif, mengatakan yang seharusnya. Pasangan kita jga berhak belajar dari masalah yang dilaluinya.

5. Jika pasangan tidak seromantis dirimu, dan kamu menginginkannya, berdoa dan mintalah sama Allah. Semoga Dia lebih bisa memahami hati dan perasaanmu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun