Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Energi Ibadah Haji

18 Juni 2020   01:00 Diperbarui: 18 Juni 2020   01:02 122 25
Kalaupun ada reaksi, seperti biasa muncul dari beberapa “orang pintar”. Reaksi itupun sebatas isue tentang dana haji. Selebihnya tidak tampak adanya pro kontra di tengah-tengah masyarakat.

Kita tentu bersyukur bahwa kebijakan untuk tidak memberangkatkan jamaah calon haji pada tahun ini tidak menjadi amunisi bagi para “pengrajin kegaduhan” untuk membuat situasi pandemi ini lebih sulit.

Kegagalan para “pengrajin kegaduhan” mengangkat isue dana haji menjadi “arena pameran” hasil kerajinan mereka, tampaknya disebabkan kebijakan pemerintah ini bisa diterima dengan baik oleh para jamaah calon haji yang menjadi “objek” dari kebijakan ini.

Perasaan kecewa, sudah pasti dirasakan oleh seluruh jamaah calon haji yang seharusnya bisa berangkat tahun ini. Perasaan kecewa ini sejatinya tidak hanya dirasakan oleh para calon jemaah haji yang sudah dijadwalkan berangkat tahun ini, tapi juga menghinggapi calon-calon haji lainnya yang sudah terjadwalkan untuk berangkat tahun depan dan tahun-tahun berikutnya.

Pembatalan pemberangkatan jamaah calon haji pada tahun ini, akan menyebabkan mundurnya jadwal keberangkatan mereka secara keseluruhan. Menambah panjang masa penantian.

Namun, tampaknya kekecewaan itu bisa tereliminasi oleh kesadaran yang tinggi dari para calon jemaah haji.

Kesadaran bahwa ibadah haji merupakan ibadah yang bersifat “panggilan”, yakni panggilan dari Alloh SWT khusus untuk mereka yang beriman. Maka ketika sampai pada satu titik dimana panggilan itu belum bisa dilaksanakan oleh karena sebab yang bersifat darurat, maka bisa diartikan bahwa Alloh SWT belum menghendaki panggilan itu dilaksanakan. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun