Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Bahasa Hewan

8 Desember 2019   04:06 Diperbarui: 8 Desember 2019   04:06 87 0
Bahasa hewan

Zoosemiotik, studi tentang komunikasi hewan, adalah bidang studi yang sedang berkembang dengan menganalisa berbagai gerakan tubuh, ekspresi wajah, tatapan, vokalisasi, dan penciuman hewan.  Paus bongkok jantan menyanyikan lagu-lagu terpanjang dan paling kompleks di dunia hewan.  Setiap lagu berlangsung selama lebih dari setengah jam.  Pesan-pesan ini dapat didengar di bawah air, lebih dari seribu mil jauhnya!


 Gerakan tubuh adalah salah satu bentuk komunikasi hewan yang paling umum.  Misalnya, camar herring akan memberikan paruhnya kepada anak-anaknya diikuti oleh gerakan mematuk tanah.  Anak anaknya melihat bintik merah pada paruh induknya dan mematuknya, yang pada gilirannya menyebabkan induknya mengeluarlan makanan untuk anaknya.  Anjing memiliki banyak ekspresi wajah yang mengkomunikasikan banyak hal, misalnya bila marah, anjing akan menggertakkan gigi.

 Vokalisasi menyampaikan peringatan, menyampaikan sumber makanan, ritual perkawinan, dan banyak lagi artinya. Tetapi Anda dapat tertipu oleh komunikasi hewan jika Anda tidak berhati-hati untuk mengartikan sinyal metakomunikasi.  Sinyal-sinyal ini mengubah pesan-pesan tertentu yang diberikan oleh hewan.  Salah satu contoh paling umum adalah ketika anjing seolah olah "berkelahi" padahal sedang bermain .  Tanda awalnya tampak melalui muka anjing yang gembira dan pada goyangan ekornya, yang menunjukkan bahwa apa yang terjadi selanjutnya akan menyenangkan dan bukan agresif.

 Di taman Getsemani, Yudas menyambut Yesus dengan ciuman.  Tetapi pesannya menipu.  Secara kasat mata dia tampak senang melihat Kristus, tetapi di balik itu dia mengirimkan sinyal kepada para tentara.  Sekarang pengkhianat-Nya telah memberi mereka sinyal, dengan mengatakan, "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat." (Markus 14:44).  Kemungkinan Yudas berharap Kristus akan memperlihatkan kuasa-Nya dan lolos, tapi itu tidak terjadi.

 Tuhan kita membiarkan diriNya menderita dan mati untuk menyampaikan pesan cinta dan harapan yang pasti kepada kita.  Maknanya sangat jelas.  "Aku mengasihimu dan ingin engkau bersama-Ku dalam kerajaan-Ku selamanya." Akankah kita menerima ungkapan  kasih-Nya?

 Bisa jadi kita menjadi begitu akrab dengan hal hal yang suci sehingga kita kehilangan rasa hormat kepada sesuatu yang datang dari Allah?

1 Yohanes 1:3
Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.

Doug Batchelor

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun