Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Berlari dalam Lomba

21 Oktober 2019   02:29 Diperbarui: 21 Oktober 2019   04:55 10 0
Lomba lari (tersertifikasi) terpanjang/terlama di dunia adalah Self-Transcendence, 3100 mil (4960 km)! Bertempat di New York City selama 52 hari.


 Dimulai pada tahun 1996 oleh Sri Chinmoy, Self Transcendence sendiri adalah sebuah prestasi yang luar biasa, diadakan setiap tahun antara Juni dan Agustus.  Gantinya berlari lurus 3.100 mil, pelari sebenarnya menjalankan 5.649 putaran di sekitar satu blok kota di Queens, New York, yang hanya berjarak 0,5488 mil.  Pelari harus menyelesaikan rata-rata  60 mil sehari untuk menyelesaikan lomba dalam batas 52 hari --- yang membutuhkan waktu hingga 18 jam sehari.

 Selama satu hari, seorang pelari akan mengkonsumsi 10.000 kalori, yang terdiri dari telur, kentang tumbuk, dan tahu.  Dan, seperti yang bisa dibayangkan, setiap pelari akan menghabiskan sebanyak 20 pasang sepatu selama seluruh lomba.

 Sejak awal, hanya kurang dari 30 orang yang telah menyelesaikan lomba ini. Salah satu dari 30 orang itu, Madhupran Wolfgang Schwerk dari Jerman, adalah pemegang rekor.  Pada 2006, ia berlari dalam 41 hari selama 8 jam, rata-rata 75 mil per hari.

 Alkitab sering membandingkan perjalanan orang Kristen dengan lomba.  Paulus menulis kepada orang-orang percaya di Korintus: "Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!" (1 Korintus 9:24).

 Tuhan mengundang kita untuk mengikuti petunjuk-Nya dan mendapatkan apa yang juga menjadi tujuan Yesus ketika di dunia - keselamatan jiwa-jiwa. Tapi ini bukan lomba yg pendek, yg hanya membutuhkan energi sesaat.

Saat kita setiap hari menggapai rahmat Tuhan, kita boleh memperoleh kekuatan untuk tahan berlari menyelesaikan perlombaan  di hadapan kita.

Ibrani 12:1,2
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. (2) Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun