Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Sejara Turunnya Kanda Pat Dan Tuntunan Meditasi Kanda Pat

11 Juli 2021   22:03 Diperbarui: 11 Juli 2021   22:33 1614 1
Pada jaman dahulu sekitar Saka Warsa 463, di Puncak Gunung Watukaru, Tabanan Bali, terdapat sebuah pertapaan yang bernama Pertapaan Chandra Parwata. Pertapaan ini merupakan pusatnya Paiketan Paguron Suling Dewata yang sekarang dikenal dengan nama Perguruan Seruling Dewata. Menurut Parampara (Tutur Para Sesepuh), Paikatan Paguron Suling Dewata pernah memerintahkan 21 seorang Yogi untuk bersamadhi di Ulun Setra (Kuburan) selama 108 hari agar mendapatkan rahasia kekuatan bathin yang mampu menanggulangi kekuatan sesat para pengikut sekte Durga dan Bairawa yang sering mengganggu dan menangkap penduduk untuk dijadikan persembahan. Setelah menyelesaikan tapa selama 108 hari, sebanyak 18 Yogi mendapatkan anugrah dari Bhetari Durga berupa 18 Kanda Pat. Tujuannya adalah agar mampu mengatasi dan menanggulangi ilmu sesat dari para penganut Sekte Dhurga dan Sekte Bhairawa yang ilmu sesatnya bersumber dari salah satu Kandapat.. mengetahui kalau Bhetari Dhurga telah menurunkan 18 Kanda Pat tersebut maka dalam waktu bersamaan Bhetara Siwa juga menurunkan Tuntunan Samadhi kepada 3 orang Yogi yang dinamakan tuntunan meditasi Kanda Pat. Adapun manfaat dari meditasi ini adalah agar seseorang tidak salah arah dalam berlatih ilmu-ilmu gaib yang terdapat dalam 18 Kanda Pat serta mempunyai kemampuan mengendalikan kekutan gaib yang muncul dari hasil berlatih 18 Kanda Pat tersebut. Adapun ke 18 Kanda Pat tersebut yaitu :

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun