4 Desember 2020 14:50Diperbarui: 4 Desember 2020 15:31423
Senja menyapa dengan kicauan burung-burung yang kembali dalam sarangnya. Matahari perlahan pergi meninggalkan bumi pertiwi. Hatiku kembali cemas. Cemas akan negeriku yang sudah lama berada dalam balutan kegelapan karena ulah manusia. Belum lagi kegelapan alami yang selalu datang ketika waktunya tiba. Ingin aku menahan sinarnya sang mentari untuk tetap menyinari negeri ini, namun hukum alam lebih berkuasa. Hukum yang tak bisa dikuasai oleh manusia. Sang mentari untuk sementara harus pergi. Sejenak dalam pikiranku terlintas, masih ada hari esok. Sang mentari akan kembali lagi untuk menerangi negeri ini. Namun, semuanya itu tak mengusik rinduku, karena hari esok itu selalu tentatif. Ah… sudalah biarkan dia pergi untuk sementara. Tak perlu memikirkan tentangnya. Bukankah semuanya harus demikian?
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.