Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Iridium pada Observatorium Sinar-X

18 Juli 2021   12:35 Diperbarui: 18 Juli 2021   12:44 1283 3
Iridium adalah unsur alami paling langka di bumi, hanya ada 1 atom Iridium dari setiap miliar atom dalam batuan bumi.

Logam padat ini bisa ditemukan dalam bentuk murninya di alam serta dalam bijih umum lainnya yang mengandung Nikel dan tembaga.

Iridium terdapat dalam meteorit dan batuan luar angkasa lainnya.

Lapisan tanah liat kaya Iridium ditemukan dalam kerak bumi di seluruh dunia, terutama di Badlands, Dakota Selatan, AS.

Para ilmuwan percaya jumlah Iridium yang kecil dalam bumi diendapkan oleh debu dari ledakan 66 juta tahun yang lalu ketika sebuah meteorit besar menghantam planet kita.

Penggunaan Iridium antara lain sebagai pelapis dari cermin Observatorium X-ray Chandra milik NASA, dan teleskop yang mengorbit bumi dan mempelajari sinar-X dari bintang yang jauh (lihat foto judul).

Iridium lebih tahan lama daripada Platinum dan tembaga, dan karena itu lebih disukai untuk digunakan dalam busi. Iridium juga dicampur dengan Osmium untuk membuat paduan yang disebut Osmiridium, yang digunakan pada kompas dan ujung pulpen untuk membuatnya lebih keras.

Iridium digunakan dalam berbagai paduan dan katalis, khususnya di mana ketahanan terhadap suhu tinggi dan keausan diperlukan, dalam industri elektronik, kedirgantaraan dan kimia. Seperti Rodium, Iridium sering digunakan dalam catalytic converter pada mobil dan kendaraan lain.

Pada 1980-an, Iridium memberikan petunjuk penting dalam kisah detektif ilmiah yang luar biasa. Ahli geologi tidak dapat mengetahui apa yang menyebabkan kepunahan massal yang terjadi sekitar 66 juta tahun yang lalu.

Fisikawan Amerika Luis Walter Alvarez dan putranya Walter menemukan lapisan tanah liat kaya Iridium di bebatuan di seluruh dunia. Mereka menyarankan bahwa ini adalah dampak meteorit sekitar 66 juta tahun yang lalu, yang menyebabkan kepunahan dinosaurus itu.

Alvarez berpendapat bahwa itu karena sebuah asteroid berdiameter sekitar 10 kilometer menghantam bumi. Dampaknya adalah terlemparnya benda-benda tinggi ke atmosfer, menghalangi sinar matahari dan mendorong planet kita ke periode musim dingin yang sunyi, yang cukup untuk menyebabkan kepunahan massal.

Terlepas dari kritik awal terhadap hipotesis Alvarez, banyak bukti yang telah dikumpulkan setuju dengan itu, termasuk jejak kawah kolosal yang berpusat di lepas pantai Meksiko, sehingga hipotesis Alvarez sekarang diterima secara luas.

Kepustakaan:
1. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
2. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 18 Juli 2021

Johan Japardi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun