Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bahasa Pilihan

Memaknai Kanji dengan Logika Bahasa Indonesia: Sebuah Sim-ak

19 April 2021   06:50 Diperbarui: 19 April 2021   19:52 2163 7
Jadi, menurut catatan saya, radikal itu terdiri dari:
1. 214 radikal Kangxi.
2. Tambahan berupa varian dari sebagian radikal Kangxi.
3. Tambahan yang saya ambil dari aksara Katakana, misalnya ヰ wi yang membentuk aksara 年 nen (tahun) .
4. Tambahan berupa radikal yang saya buat sendiri.

Masih terkait contoh Kanji di atas, saya pernah merasa eneg ketika menonton sebuah video tentang Kanji di sebuah kanal Youtube milik seorang Youtuber muda, seorang anak (mami) milenial yang dengan sombongnya memamerkan kebolehannya menuliskan Kanji 薔薇 bara (bunga mawar) tadi. Kenapa mesti pamer? Apa karena dia merasa hebat karena bisa menulis aksara dengan guratan "serumit" itu? Pembaca sekalian, itu mah tidak ada apa-apanya dibandingkan "biang." Tapi saya harus berterima kasih kepada adik ini karena melihat kelakuannya saya tertantang untuk lebih cepat lagi menyelesaikan radikal saya.

Filosofi Sim-ak: Sesuatu yang menurut orang sedunia sudah simpel, bila perlu disimplifikasi lebih lanjut untuk mengakselerasi pembelajaran, bisa juga dimaknai sebagai: Rumit atau simpel itu relatif, jadi jika sudah memahami makna simplikasi, kita bisa melanjutkan dengan menjadikan sesuatu lebih simpel dengan mencari contoh dan memahami sesuatu yang paling rumit (dalam hal ini kanji "biang" itu).

Sambil menyelesaikan buku saya, putri saya, Putri Natalia Japardi, mendampingi saya mempelajari isinya, dan kami berencana, entah kapan pun waktunya yang tepat, untuk mengikuti Ujian Kemahiran Bahasa Jepang (Japanese Language Proficiency Test/JLPT), level N5 dan N4 sekaligus, atau langsung N4. Hasil pembelajaran bersama ini sungguh mengagetkan, Putri bisa menulis "biang" dalam 10 detik, tanpa melihat bentuknya. Kok bisa?
Ya dengan berkomunikasi menggunakan radikal yang dimaknai dengan logika Indonesia!

Saya tinggal mengucapkan radikal pembentuk "biang" secara berurutan: atap, delapan, di bawahnya kiri ada bulan kanan pedang, di tengah-tengah kedua radikal ini ada 2 baris, sebarisnya 3 radikal: benang pendek, kata, benang pendek, lalu panjang, kuda, panjang, di bawahnya lagi ada hati, dan semuanya ditutup dengan "berjalan," selesai. Kembali ke 薔薇 bara, "ba" itu cuma: rumput, tanah yang ditengah-tengahnya ada 2 orang, mulut dalam perbatasan, dan "ra" itu cuma: rumput, melangkah, gunung, 1, meja, bangku rusak!

Sebagai penutup, saya berikan beberapa contoh lain memaknai kanji dengan logika bahasa Indonesia, yang sebagian menggunakan radikal buatan saya:
1. 冠 kanmuri = mahkota.
Mahkota dengan basis yang ukurannya (jelas).
2. 恐 kowa = menakutkan.
Perasaan seorang tukang (yang melihat) meja rusak.
竜 ryuu = naga.
Berdiri di atas sawah dengan kaki kanan (ekor yang melengkung ke kanan).
恐竜 kyouryuu = dinosaurus.
Naga yang menakutkan.
3. 病 byou = penyakit.
Sakitnya satu (orang) di dalam.
院 in = lembaga.
Bukit dengan atap dan basis.
病院 byouin = rumahsakit.
4. 喫 kitsu = menikmati.
Mulut, 1 rel, golok, besar.
煙 kemuri = asap.
Api, 2 bor mulut (di atas) tanah.
喫煙 kitsuen = merokok.
茶 cha = teh.
Rumput orang (di atas) pohon.
店 ten = kedai.
Tebing bertitik, menempati.
喫茶店 kissaten = kedai kofi.

Addendum:
Dari Catatan Harian, 4 Agustus 2010
Keingintahuan saya sudah terjawab, ternyata kata "anu" dalam bahasa Jawa dan Indonesia diadaptasi dari kata "ano あの" bahasa Jepang.

Jonggol, 19 April 2021

Johan Japardi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun