Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat Pilihan

Reminisensi, Mengunjungi Universitas Harvard dan Memberikan Pembelajaran kepada Seorang Mahasiswi tentang Kearifan Indonesia

3 April 2021   14:30 Diperbarui: 24 April 2021   04:14 312 2
Universitas Harvard.

Oktober 2001, saat saya berkunjung ke Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, ada sebuah kejadian unik yang saya ingat sampai sekarang.

Saya sempat terlibat dalam sebuah percakapan ringan dengan seorang mahasiswi tingkat III yang molek dan pintar, dan saya katakan pintar karena dia mengerti apa yang saya maksudkan dengan "Rak Lima Kaki Dr. Eliot" (salah sebuah topik yang kami bicarakan).

Saat dia sampai pada sharing bahwa untuk 1 mata kuliah, mereka wajib membaca 1.500 halaman buku teks setiap semesternya, saya pun menyahut, waktu saya masih berkuliah, ketersediaan buku teks masih relatif sedikit, dan saya hanya membaca kira-kira 15.000 halaman.

Mahasiswi ini terkejut, "Wow, really?"

Jawab saya, "Ya, sebagian kecil saya baca dari buku teks yang jumlahnya relatif terbatas itu, dan selebihnya saya baca dari hidup itu sendiri."

Dengan sukacita dan kepuasan yang terpancar dari wajahnya, adik ini sempat menuliskan perkataan yang saya ucapkan, yakni peribahasa Minang "Alam takambang jadi guru," tentunya bersama versi bahasa Inggrisnya, yang sedikit saya permanis menjadi, "Nature unfolds, and lo and behold! It's now a teacher" ("Alam terkembang, dan lihatlah! Sekarang dia menjadi guru.")

Jonggol, 3 April 2021

Johan Japardi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun