Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Artikel Utama

Senyum Lucu Itu Menggugurkan Letihku....

4 Desember 2019   22:30 Diperbarui: 6 Desember 2019   23:56 163 6
Suara teriakan terdengar nyaring sesaat sepeda motor matic yang ku kendarai berhenti di teras rumah. Meski tak pasti apa yang diteriakan, suara itu jelas menggambarkan kerinduan.

Segera Emil, anak pertamaku, membuka pintu rumah dengan tangan mungilnya. Tentu dibantu oleh mbah utinya. Senyum bayi yang sudah menginjak 16 bulan itu merekah. Gigi-gigi kecilnya mungil dan putih terlihat jelas.

Ekspresi-ekspresi lucunya seolah digunakan untuk menyambutku. "Tatatatata. Yahyahyah" itu suara yang kerap keluar dari mulut mungilnya. Entah makna apa yang terkandung dalam deretan kalimat itu. Aku hanya sanggup mengartikan, "Emil senang ayah pulang".

Aku pun langsung menyahut tubuh mungilnya sambil bilang beragam kata, yang mungkin Emil juga tidak paham artinya. Bagiku itu ga penting, yang terpenting aku bisa menggendong bayi lucuku itu.

Momen-momen seperti itu sangat menyenangkan. Segala rasa capek dan rindu rontok seketika. Karena sebagai ayah perantau atau LDR, momen bertemu anak tidak dapat dilakukan setiap hari. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun