Mengumpulkan sepeda bekas dan membangunnya kembali telah saya lakukan sekitar lima tahun yang lalu. Semula hal ini saya lakukan tanpa sengaja. Saat itu, seorang keponakan membenahi rumahnya. Sebagian isi rumah ia keluarkan. Barang-barang yang sudah tidak terpakai diberikan kepada siapa saja yang memerlukan. Diantara onggokan barang itu saya dapatkan sepeda gunung yang kedua rodanya gembos.
Berburu Sepeda
Berangkat dari perasaan sayang melihat sepeda yang tidak digunakan, saya mulai membenahinya. Mudah saja sebetulnya memperbaiki sepeda. Kita tinggal membawanya ke bengkel dan mengutarakan keinginan kita di sana. Namun langkah ini tidak saya lakukan. Sebagai gantinya saya mencoba memperbaiki sendiri. Sepeda yang rusak itu saya jadikan "project" yang saya kerjakan sebagai pengisi waktu senggang.
Project itu terbilang sukses. Sepeda yang tadinya tak bisa ditunggangi bisa berjalan kembali. Saya jadi ketagihan. Satu demi satu sepeda rongsok pun menjadi project berikutnya. Saya jadi belajar. Memperluas wawasan pada dunia sepeda.
Hobi baru ini mengantar saya sering mengunjungi bengkel sepeda. Saya mengamati onggokan sepeda yang ada. Kedua mata saya buka lebar-lebar berharap menemukan model dan jenis sepeda yang dicari. Sepeda dengan model unik, atau sisa-sisa sepeda keluaran luar negeri, yang dulu banyak beredar di sini.