Kuberi nama engkau, Cinta
Sejak pukau di pertemuan pertama kita
Musim telah mengirimkan tempias teduh
Doa-doa mengendap asa, bahagia meriuh
Lalu, inikah kejemawaan?
Sebab, kau hanya hujan yang lewat sekejap nian
Bagaimana bisa aku melukis pelangi
Sedang deraimu, keindahan yang bersembunyi
Maka yang tampak di langitku kini
Adalah mimpi tak terjamah imaji
Dan ketika jejakmu memilih membelakangi
Aku merasakan sesalku sendiri
Sumedang, 20 September 2022