Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Jurnal Dwimingguan; Memetik Kisah CGP

5 November 2022   11:06 Diperbarui: 5 November 2022   11:13 140 0
Awalnya ragu-ragu mengikuti program guru penggerak. Ada perasaan ingin ikut karena saya adalah tipe pembelajar. Akan tetapi ada rasa takut karena beredar isu menjadi guru penggerak harus jadi kepala sekolah. Berasal dukungan kepala sekolah dan suami, akhirnya saya memberanikan diri untuk mengikuti program kemendikbudristek ini dengan niatan tholabul ilmi.

Tanggal 20 Oktober 2022 pendidikan Guru penggerak angkatan 7 dibuka secara virtual serentak di seluruh Indonesia. Pembukaan pendidikan Guru penggerak dibuka langsung oleh Mendibudristek Bapak Nadiem Makarim.  Kemudian acara dilanjutkan orientasi oleh BBGP masing - masing provinsi.

Pada tanggal 21 Oktober 2022 calon Guru penggerak diminta mengerjakan pre-test paket modul 1 sebagai tes awal pengetahuan calon guri penggerak. Pengerjaan pre-test sudah menggunakan LMS yang ada pada SIM PKB masing-masing peserta.

Loka karya 0 menjadi kegiatan calon Guru oenggerak selanjutnya. Dari Kabupaten Cilacap mendapat jadwal tanggal 22 Oktober 2022 bertempat di SMKN 1 Cilacap. Loka karya yang dihadiri oleh CGP, Kepala sekolah CGP, undangan dinas serta pengajar praktik.

Selanjutnya pembelajaran mandiri dimulai tanggal 24 Oktober 2022 pada LMS. Paket modul satu dimulai dari materi mulai dari diri dan eksplorasi konsep. Calon guru penggerak mempelajari pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menjadi dasar pendidikan Indonesia. Forum diskusi pada LMS sebagai pendalaman materi dibuka sejak tanggal 25 Oktober 2022. Dimana sesama calon guru penggerak berdiskusi secara tertulis.

Ruang kolaborasi dimulai tanggal 27 Oktober 2022 secara virtual yang dipandu oleh masing-masing fasilitator. Didalam ruang kolaborasi dibagi kelompok kecil untuk berdiskusi tentang demonstrasi kontekstual.

Kegiatan pada tanggal 2 & 3 November 2022 adalah elaborasi pemahaman materi yang dilakukan secara virtual dan tertulis. Calon guru penggerak diminta untuk menyampaikan pemahaman terkait pemikiran KHD yang kemudian didiskusikan bersama. Elaborasi pemahaman materi dan koneksi antar materi dibimbing langsung oleh instruktur guru penggerak.

Tahapan pembelajaran selanjutnya adalah aksi nyata. Aksi nyata dilaksanakan tanggal 4 November 2022 di sekolah masing-masing. Dipenghujung dwimingguan calon guru penggerak membuat jurnal.

Dari sederetan kegiatan tersebut, saya merasa kagum dan terkesima dengan berbagai pemikiran KHD.  Pemikiran yang menjadi tonggak dasar pendidikan yang ada di Indonesia. Ada Trilogi, Trikon, Petani, ilmu tabula rasa, dan berhamba pada siswa membuat saya berdecak kagum.

Pemikiran KHD menyadarkan saya dimana posisi saya saat ini. Sebagai guru yang selalu jadi pamong bagi siswanya. Sebagai guru yang berhamba pada siswa dalam hal positif. Seorang guru yang menjelma seperti petani. Seorang guru harus mengasihi sepenuh hati kepada siswanya.

Saya terharu dengan kisah Asti yang secara tidak langsung ia telah menjadi pahlawan pendidikan. Dari kisah Asti inilah yang kemudian muncul dasar-dasar pendidikan. Saya sering lalai, ketika saya memiliki masalah dengan pekerjaan atau orang lain saya meluapkan kemarahan saya pada siswa. Saya menyadari kesibukan saya seharusnya tidak menjadikan saya melupakan anak saya. Kasih sayang sepenuh hati menyentuh hati saya.

Harapan saya ke depan adalah tidak ada lagi Asti - Asti yang lain. Saya juga dapat mewujudkan cita-cita KHD yang mulia dengan mengaplikasikan pemikiran KHD dalam dunia nyata saya bukan hanya di angan saja. Saya akan berusaha mendidik anak-anak dengan sepenuh hati, sesuai dengan kodrat alam dan zamannya agar mereka mendapat keselamatan dan kebahagiaan. Sehingga profil pelajar pancasila pun dapat terwujud.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun