Mohon tunggu...
KOMENTAR
Hobby Pilihan

Belajar Menelaah Tulisan yang Bagus

9 Maret 2023   08:45 Diperbarui: 9 Maret 2023   09:13 327 9
SAAT membuka situs Channel News Asia (CNA)  Singapura beberapa hari lalu, saya tertarik dengan sebuah berita. Tentang seorang serdadu yang sudah divonis tinggal lima persen lagi harapan hidupnya.

Kisahnya memang menarik, tapi saya lebih tertarik dengan penggarapannya yang demikian bagus. Agaknya, ini bisa menjadi salah satu contoh dalam membuat berita features, bahkan juga cerpen dan novel.

Vanessa Lim, yang menulis berita tersebut tidak mengawali tulisannya tentang penyakit berbahaya yang diderita si serdadu. Ia justru memulai dengan pekerjaan yang kini dilakukan tentara yang sudah pensiun muda dari Angkatan Udara Singapura.

Mari kita simak tulisan yang dialihbahasakan dari Bahasa Inggris ini:

AROMA kue-kue yang baru dipanggang memenuhi udara saat Fuad Fahmi membuka pintu oven.

Di dalam, cahaya menyinari barisan rapi croissant cokelat keemasan yang diisi dengan rendang ayam.

Menarik baki keluar, dia memeriksa setiap croissant dengan cermat.
Menggunakan pisau bergerigi kecil, dia dengan hati-hati mengiris kue-kue itu, sehingga aroma rempah-rempah menyebar keluar.

Dia kemudian dengan lembut meletakkan daun jeruk purut segar di atas setiap croissant, menambahkan percikan warna.
---
Menurut saya, lead deskriptif tulisan ini sangat hidup. Kita seperti menonton video, bahkan tayangan tiga dimensi. Karena pembaca tak hanya bisa membayangkan secara visual, tapi juga dibawa larut dengan aroma roti yang sedang dibakar. Seakan pembaca merasakan aroma langsung dari sana.

Pilihan lead yang sangat bagus. Padahal dia mau bercerita tentang seorang penderita kanker. Namun, tidak digiringnya pembaca dengan lead orang sekarat yang harapan hidupnya tinggal lima persen.

Kemudian, sebagai perangkai alinea agar tidak melompat begitu saja, dia pun menggambarkan bagai mana sosok tokoh cerita pada saat ini. Lalu diikuti dengan keadaannya saat menderita kanker. Trik ini menurut saya sangat bagus sebagai perangkai cerita sehingga terasa berkesinambungan. Mari kita simak:
---
Berkutat di dapur, pria kurus dan berotot berusia 34 tahun ini adalah gambaran sosok yang sehat.
Ini sangat kontras dengan enam tahun lalu, ketika dia hampir kalah melawan kanker.

Dimulai dengan rasa sakit di punggung bawahnya diikuti dengan mual dan penurunan berat badan yang signifikan.
Dua bulan kemudian, pada Desember 2016, tes mengonfirmasikan ketakutan terburuknya: Dia menderita koriokarsinoma stadium 4, kanker sel germinal.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun