Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Renang dan Sedekah

29 Januari 2015   05:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:10 54 0
Jika badanmu lelah dan pegal-pegal, maka berenanglah. Jika hartamu berlimpah, maka bersedekahlah. (HR. Sam Bera dan Yusuf Mansur).

Yang anda baca barusan itu bukan hadits lho. Jangan terkecoh. Saya tidak bermaksud memalsukan atau melecehkan ucapan suci Rasulullah. Singkatan HR dalam tanda kurung itu artinya Himbauan Richard. Jadi kalau disatukan singkatan itu berarti Himbauan Richard Sam Bera dan yusuf Mansur. hahaha.

Dalam dua kalimat itu, ucapan pertama saya asosiasikan dengan Richard Sam Bera, perenang legendaris Indonesia. Dan kalimat kedua, saya asosiasikan kepada Ustadz Yusuf Mansur, sang penyeru gerakan sedekah.

Korelasinya gimana tuh?

Memang sudah kebiasaan saya jika badan merasa pegal-pegal, saya tak mau ambil pusing nyebur saja ke kolam. Sejam dibawa berenang, biasanya badan akan terasa enteng.

Saya tak suka dipijat. Malah kalau pegal-pegal dipijat, badan rasanya tambah remuk. Selain itu, dipijat juga tidak murah.

Pijat refleksi di tempat-tempat yang terbilang syariah aja minimal kita harus bayar Rp 100 ribu. Apalagi dipijat ditempat yang non syariah.  (Saya ngga pernah nyoba yang non syariah itu lho, cuma kata orang aja). hehehe.

Bandingin dengan renang, semahal-mahalnya saya biasa renang, ya di Kolam Renang Cikini. Baru kali ini, saya berenang merogoh kocek Rp 40 ribu di kolam yang biasa dipakai pelatnas itu. Tapi menurut saya, harga segitu setimpal dengan fasilitasnya. Seumur-umur saya hobi renang di Jakarta, baru saya temuin air kolam sebening dan sedingin di kolam renang ini.

Jadi, jika bujet untuk pijat itu Rp 100 ribu. Kalo kita pake renang, uang lebihannya kan bisa pake sedekah. Mungkin begitu korelasi HR Sam Bera dan Yusuf Mansur. Hehehe.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun