Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat Pilihan

Titik, Masalah pun Selesai

20 November 2022   07:33 Diperbarui: 20 November 2022   07:36 497 33
Betapa banyak masalah diselesaikan oleh manusia dengan koma, artinya pembicaraan, pemikiran, logika, dan analogi masih berlanjut. Bagaimana agar masalah bisa cepat ditemukan solusinya?

Curiosity (rasa penasaran manusia) membuat manusia bertanya, apa yang menjadi permasalahan utama, kenapa bisa begitu, bagaimana caranya, dan apa solusinya. Misalnya, curiosity terhadap pembangunan Borobudur, permasalahan pribadi manusia, peran psikologi dalam hidup, teori kepemimpinan yang baik, dan seterusnya.

Saat kita mengagumi maha karya Candi Borobudur. Bangunan candi itu terlihat begitu megah, arsitektur yang indah, konstruksi yang kokoh,  dan bahan yang bangunan yang sulit didapat di sekelilingnya. Tanda tanya besar adalah, bagaimana bangunan megah tersebut dibangun pada masanya? Ada yang berpikir karena kekuatan Jin. Sementara Jin sendiri bisa saja tersenyum, sebenarnya bukan dia yang melakukannya.

Logika yang diambil pun bersifat koma. Sehingga terjebak dengan lingkaran fenomena kadang malah membuat masalah semakin kompleks.

Saat seseorang memiliki masalah pribadi yang dihadapi, seperti pada ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, maupun makanan. Sebagian manusia pun menggunakan logika dan perasaannya dalam menyelesaikannya.

Logika yang diambil pun bersifat koma. Sehingga terjebak dengan lingkaran fenomena kada malah membuat masalah semakin kompleks.

Manusia hidup dengan diiringi berbagai permasalahan, ilmu psikologi pun telah menyimpulkan berbagai kesimpulan tentang pola manusia melalui para ahli. Menariknya, betapa banyak ahli psikologi yang akhirnya bunuh diri. Manusia pun menggunakan logika dan perasaan mereka dalam menyelesaikan permasalahan mereka.

Logika yang diambil pun bersifat koma. Sehingga terjebak dengan lingkaran fenomena kada malah membuat masalah semakin kompleks.

Melaui jalur pendidikan, manusia telah diajarkan bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Manusia pun menggunakan logika dan perasaan mereka dalam menyelesaikan permasalahan mereka. Banyak teori tentang kepemimpinan yang dibahas. Disamping itu, betapa banyak teori kepemimpin yang telah dilahap oleh para pemimpin. Betapa banyak dari mereka yang menjadi pemimpin yang baik? Betapa banyak lulusan kepempimpinan yang menjadi koruptor atau menzolimi pengikutnya?

Logika yang diambil pun bersifat koma. Sehingga terjebak dengan lingkaran fenomena kada malah membuat masalah semakin kompleks.

Lalu, bagaimana menyelesaikan permasalahan agar bisa tuntas dan benar? Inilah tantangannya. Pernah kah kita mencoba menyelesaikannya dengan mengembalikan jalannya ke jalan Tuhan? Dikembalikan kepada kekuasaan Tuhan? Di sinilah permasalahan mulai terurai dan bisa diselesaikan. Di sini juga logika menjadi lebih baik, perasaan menjadi tenang. Tentu agama yang kita anut akan menuntun kita menuju ke tenangan tersebut.

Contoh dalam Islam, karena saya penganut agama Islam, melalui Qur'an dan Hadits, solusi tertulis dan eksplisit telah disampaikan dengan jelas melalui literatur ini. Seperti diantaranya, seberapa hebat sih makhluk jin dan kehebatan manusia? bagaimana menyelesaikan permasalahan hidup? bagaimana menyelesaikan kesuksesan yang menentramkan hati di dunia ini? Bagaimana menjadi pemimpin yang baik?

Dalam banyak bukti, mengembalikan berbagai curiosity ketika dikembalikan kepada Tuhan, ternyata membuat permasalahan lebih cepat diselesaikan, menyelamatkan manusia di dunia, manusia lebih mendapatkan kesuksesan dan ketenangan bathinnya. Semua masalah bisa menjadi titik, atau terselesaikan. Hidup pun menjadi lebih bermakna. Bukan kah begitu pengalaman kita selama ini? Ketika semua permasalahan dikembalikan kepada Tuhan, jiwa manusia menjadi lebih tenang. Bagi yang percaya kehidupan setelah kematian pun, tentu akan menyelamatkan kehidupannya di akhirat nanti.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun