Sekali waktu aku mengumpat di depan cermin, pada diriku sendiri
Menusuk dalam-dalam di ruang yang tersembunyi pada sepasang pupil
Hingga kulelah berkontemplasi di sudut sempit otak kiri dalam sepi
Kukemas logika dan melemparkannya pada dunia yang tak adil
Ada banyak kisah cinta di dunia yang berakhir tragis
Perayaan patah hati yang biasa dinikmati pada layar televisi
Atau catatan tangis dan sesak di dada pada sebait kata-kata puitis
Dan mantra-mantra katarsis menjadi norak seiring waktu berlalu pergi