Di sudut kamar ini, aku meringkuk di dalam selimut lusuh yang warnanya mulai memudar. Warna merah yang berubah jadi kelam, sekelam perasaan yang mendera diri. Malam sudah setengah berjaga, namun mataku tak dapat terpejam. Angin yang berembus  menerobos malu-malu dari sela- sela  jendela kayu di kamarku. Sinar bulan tampak separuh, kabut berani menutupinya. Gesekan-gesekan daun bambu di samping kamar mengingatkanku akan tragedi tadi siang. Bapak dan ibu bertengkar lagi.
KEMBALI KE ARTIKEL