Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Menari di Atas Gelombang

19 Agustus 2022   18:44 Diperbarui: 19 Agustus 2022   18:57 164 3

Tiga pulih menit kapal membelah ombak. Bukit menghijau masih nampak di kejauhan. Sementara pada sisi kiri kapal hanya potret ufuk lautan Pasifik. Garis batas dan bentang luas tak terbatas sungguh hanya ilusi yang bertepi. Tanyalah cakrawala saat iba menghantui diri. Jawaban selalu terurai di tengah laut yang sepi.
Apa iya kita pahat permukaan laut? Apa  mungkin laut kita pahat dengan tangan kita? Tak perlu jawaban pasti. Karena kepastian itu berada di tangan kita sendiri.
Lihatlah bentang laut kita luas sedalam hati kita. Laut kita berada di garis katulistiwa. Setiap kehangatan kebekuan muskil ada. Semestinya hati kita cair pula seperti detak ombak laut kita punya.
Pada permukaan lautnya kita berlayar bersama. Pada kedalamannya kita cari asas manfaat yang ada. Pada lekuk dasar karangnya kita gali potensi adikarya. Pada teritori lautnya senyawa tarian gelombang kita bersama.
Imam Muhayat, Lembar - Padangbai, 19 Agustus 2022


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun