Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Argentina, Tim Teraniaya di Piala Dunia 2022

16 Desember 2022   05:59 Diperbarui: 16 Desember 2022   06:01 439 19



Menurutku Argentina adalah tim teraniaya di Piala Dunia 2022. Jika kalah mereka akan dibuli. Jika menang mereka akan dituding  bagian dari konspirasi.

Teraniaya dalam pandangan ini bukan paling dianiaya. Awalan ter dalam teraniaya di sini sama dengan awalan ter dalam terbuai. Kira kira begitu.

Saya nonton laga Argentina melawan Arab Saudi. Di laga itu ada juga komentar bertebaran di dunia maya. Saat Argentina unggul karena penalti, ada yang bilang bahwa Piala Dunia 2022 diseting untuk Messi.

Argentina dapat penalti langsung dapat tudingan seperti itu. Tapi pada akhirnya Argentina kalah 1-2 dari Arab Saudi. Tak tahu yang menuding konspirasi berpendapat apa ketika Argentina akhirnya kalah dari Arab Saudi.

Argentina kalah dari Arab Saudi, bulian bermunculan. Membandingkan Messi dengan capaian pemain lain di laga perdana. Di mana pemain lain mendapatkan status man of the match.

Saat jelang lawan Meksiko, prediksi miring sudah berhamburan. Ada yang bilang Messi bakal nangis dan pulang. Meme Messi pulang kampung sudah berterbangan.

Tak ada penalti dalam laga melawan Meksiko. Kemudian ketika melawan Polandia, Messi dapat penalti. Tapi saya tak tahu apakah saat itu, di laga sedang berlangsung, ada yang komentar miring tentang Messi dan Argentina?

Saat Messi dapat penalti lawan Belanda, tudingan konspirasi kembali datang. Karena Argentina kembali dapat penalti. Saat kembali dapat penalti melawan Kroasia, tudingan konspirasi kembali muncul.

Pepe, Bruno Fernandez juga mengungkapkan bagaimana wasit dinilai menghalangi Portugal juara. Hanya dengan indikasi wasit yang memimpin Portugal vs Maroko adalah orang Argentina.

Argentina masuk final melawan Prancis. Jika Argentina kalah, maka akan dibuli habis-habisan. Khususnya Messi. Jika Argentin juara maka akan dituding setingan.

Saya tentu tak paham tentang konspirasi. Tapi akan baik jika tudingan konspirasi itu memiliki dasar kuat.

Dasar yang kuat karena konspirasi adalah hasil kolaborasi. Harus dijelaskan siapa saja yang terlibat konspirasi dan buktinya apa.

Kalau hanya dapat penalti lalu dituding konspirasi, sama saja dengan menuding orang tengok sana tengok sini sebagai pencuri. Padahal cuma tengok sana dan tengok sini.

Fenomena tudingan konspirasi ini banyak bermunculan di mana-mana. Bukan hanya sepak bola. Politik juga seperti itu. Tudingan konspirasi tanpa bukti hanya akan membuat perpecahan dan kebencian. Mungkin sebagian kita memang memelihara kebencian? Entahlah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun