Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Pengalaman Pribadi Menonton Timnas Indonesia, Pas Tak Ditonton Malah Bagus

4 Juni 2021   14:59 Diperbarui: 4 Juni 2021   15:19 549 14
Ini hanya pengalaman pribadi tentang menonton Timnas Indonesia. Sebagai pendukung Timnas Indonesia, saya sering menonton aksi Timnas Indonesia.

Uniknya, saat bisa nonton, performanya lebih sering tidak memuaskan. Eh pas tidak saya tonton, malah mainnya bagus dan hasilnya lumayan atau bagus. Mungkin memang kebetulan yang berulang.

Saya beberapa kali kehilangan momen menonton Timnas Indonesia. Saya ingat saat Piala Asia 2007 di laga pertama melawan Bahrain. Saat itu Indonesia katanya bermain bagus dan menang.

Saya tidak nonton maksimal karena sedang kerja. Giliran hasrat membesar, saya kala itu bela-belain ke Gelora Bung Karno (GBK) untuk nonton laga kedua Piala Asia 2007 melawan Arab Saudi. Belain antre panjang.

Saya nonton langsung di GBK. Saya akui mainnya bagus, tapi kalah. Gol kemenangan Arab Saudi atas Indonesia terjadi di menit akhir. Lemesnya ngga ketulungan. Padahal kalau saat itu seri, Indonesia berpeluang lolos ke babak gugur.

Sebelumnya di Piala Asia 2004, saya juga tak melihat saat Indonesia menang lawan Qatar. Katanya mainnya bagus. Setelahnya saya nonton sebentar saat melawan China di laga kedua. Eh Timnas Indonesia diobok-obok 0-5.

Kemudian saat Indonesia U-19 menggasak Korea Selatan di kualifikasi Piala Asia U-19 pada tahun 2013, juga tidak maksimal nonton karena jaringan internet lelet. Saat itu katanya mainnya bagus.

Nah belakangan salah satu yang saya tunggu adalah kualifikasi Piala Dunia 2022 saat sebelum pandemi di tahun 2019. Saya pikir mainnya bakal bagus. Eh ternyata babak belur. Lima kali kalah. Perihnya lagi, dua kekalahan diterima dari Malaysia.

Lalu setelah lama tak ada laga timnas karena pandemi, ada hasrat mau nonton Timnas Indonesia di tangan Shin Tae-yong. Tapi karena faktor parabola, jadi tak bisa nonton. Seperti diketahui, siaran langsung sepak bola tak bisa dilihat di parabola. Soal parabola itu bisa juga dibaca di sini.

Sempat ingin nonton ke rumah teman kala Indonesia vs Thailand, Kamis malam. Tapi laga yang dimulai hampir pukul 24.00 membuat saya mengurungkan niat. Ya mending tidur.

Eh pagi-pagi bangun lihat livescore, tahu hasilnya 2-2. Lebih-lebih tertinggal dahulu. Setelah saya lihat komposisi pemain, hanya Evan Dimas yang tergolong senior.

Artinya skuat muda Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong bermain tanpa lembek. Saat saya lihat cuplikan, sepertinya memang bermain bagus. Apalagi lihat umpan Syahrian Abimanyu. Wah, keren.

Jadi kalau ngga ditonton mainnya bagus. Kalau ditonton lebih sering mengecewakan. Atau kalau pas ditonton mainnya bagus, hasilnya tak memuaskan, seperti saat kalah dari UEA di babak gugur Asian Games 2018 dan lawan Arab Saudi di Piala Asia 2007.

Jadi gimana? Demi sepak bola Indonesia, ngga usah ditonton saja ya? Hehehe.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun