Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Vinicius Jr, Belajarlah dari Benzema

10 Mei 2021   04:56 Diperbarui: 10 Mei 2021   04:58 679 7
Bermain sepak bola adalah soal kerja sama dan teknik individu. Sebelum aku cerita Vinicius pemain Real Madrid itu, aku mau cerita di masa lalu.

Dulu di tahun 90-an, aku pernah ikut sepak bola kelas kecamatan. Tentu hanya jadi penghias saja karena memang tak terlalu mahir. Tapi dari situ banyak pelajaran yang saya dapatkan. Salah satunya soal individualisme.

Jadi di masa itu, ada seorang pemain sepak bola tapi sudah bapak-bapak. Dia sering main sepak bola di komunitas kami. Orangnya familiar, gaul, dan enaklah. Tapi kalau sudah main sepak bola, individunya tak ketulungan.

Si bapak ini, kalau sudah dapat bola, digocek sendiri. Bola dipermainkan sendiri. Ketika teman satu timnya minta bola, tidak diberi. Individualis lah pokoknya.

Sampai kemudian, ada bisik-bisik di antara pemain. "Bola jangan dikasih bapak itu. Dia kalau dapat bola ngga bagi-bagi," kira-kira begitu bisik-bisiknya. Akhirnya si bapak ini jarang mendapatkan bola.

Ya wajar saja yang lain males dengan cara main si bapak itu. Sebab, sepak bola adalah permainan tim. Memang kadang perlu menggunakan kemampuan individu, tapi harus tahu tempat dan waktu.

Nah, aku ingin masuk ke Vinicius Junior. Pemain ini sempat diorbitkan oleh Santiago Solari. Seingatku saat Solari melatih Madrid, Vinicius sering dimainkan. Tapi ketika melihat mainnya, saya langsung ingat tentang hasrat individualisme.

Vinicius tipikal pemain yang suka menggoreng bola. Dengan kecepatan dan liuk-liuknya dia bermain bola. Tapi ya itu, dia terkesan tak bisa berbagi dengan pemain lain.

Saat itu, saya langsung berpikir bahwa jika tak mengubah caranya, Vinicius Junior tak akan jadi pemain besar. Hanya digadang karena gocekan bolanya yang individualis.

Lalu, saya baru saja kembali melihat Real Madrid secara seksama saat lawan Sevilla, Senin (10/5/2021) dinihari WIB. Lalu saya lihat Vinicius. Setelah kisaran dua musim, saya tak melihat Vinicius memiliki perbedaan mencolok.

Saat melawan Sevilla dia beberapa kali berusaha menusuk. Beberapa kali memperlihatkan aksi individunya. Ya memang agak sedikit terlihat bisa membagi bola.

Namun, satu lagi yang lemah dari pemain 20 tahun ini adalah akurasinya. Dua tembakan ke gawang Sevilla nggak banget deh. Satu tembakan lemah, satu lagi tak tepat sasaran.

Dia melakukannya setelah berusaha dengan aksi individunya. Di menit 65, Vinicius pun punya kesempatan mencetak gol. Tak refleksnya buruk. Bola malah, melenceng ke samping gawang Sevilla. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun