Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Mengenal Nazham Pesantren Cidahu, Motivasi Mahasantri Meneliti Karya Sastra Ulama

8 Maret 2021   20:15 Diperbarui: 8 Maret 2021   20:40 149 2
Mengenal Nazham Pesantren Cidahu, Motivasi Mahasantri Meneliti Karya Sastra Ulama

Sabtu, 06 Maret 2021,  Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LP2 SDM) Ma'had Aly Sa'iidusshiddiqiyah Jakarta kembali laksanakan webinar nasional. Webinar akhir pekan ini merupakan Bedah 60 Hasil Penelitian Tesis dan Disertasi yang dilaksanakan dari pukul 10:30 - 12:00 WIB. Adapun tema yang diangkat adalah "Nazham Pesantren Cidahu" (Kajian Sosiologi Sastra Kitab Ashlu al-Qadr Fi Kasha'isi Fadha'ili Ahli Badr). Diisi oleh narasumber yang berasal dari Tanggerang Banten, Achmad Reza Fahlepi, webinar ini diikuti oleh seluruh mahasantri dan mahasiswa dari berbagai daerah yang lain.

Kitab Ashlu al-Qadar yang dihimpun oleh Abuya Dimyathi Banten sangat kental dengan doa-doa yang bernuansa permohonan perlindungan dari marabahaya, kehancuran suatu kaum, juga permohonan akan keselamatan, sehingga kitab ini dalam khasiatnya hampir bisa disamakan fungsinya dengan hizib-hizib yang biasa beredar di kalangan pesantren.

Webinar ini menggiring mahasantri untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang sejarah. Salah satunya dengan memahami teologi sosiologi sastra yaitu karya-karya ulama yang ada di Cidahu, Pandeglang,  Banten. Mahasantri bisa mengenal lebih jauh bagaimana cara ulama berdakwah melalui karya sastra yang keterkaitannya dengan masyakat. Hal itu, bisa menajdi pembelajaran atau ladang dakwah bagi mahasantri untuk mencontoh ulama-ulama karismatik dalam berdakwahnya, salah satunya Abuya Dimyati Cidahu, Pandeglang-Banten.

Narasumber, Ahmad, memaparkan materi terkait faidah-faidah Nazham Pesantren Cidahu (Kajian Sosiologi Sastra Kitab Ashlu al-Qadr Fi Kasha'isi Fadha'ili Ahli Badr) secara menarik dan informatif terkait bidang kajian sosiologi sastra yang ada di Banten.  Hal ini dapat diambil pelajaran bagi mahasantri supaya bisa meneliti lebih jauh hasil karya ulama yang ada di Nusantara ini.

Ada tiga hal yang harus dikaji apabila mahasantri ingin meneliti karya sastra ulama. Pertama, melalui pengarangnya, kedua pembicaranya dan ketiga masyarakatnya. Hal ini membuat peserta yang hadir begitu antusias dalam mengikuti jalannya webinar.

Penulis : Irfan, Mahasantri Semester IV

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun