Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

5 Pertimbangan Orangtua dalam Memilih Sekolah untuk Anak-anak

1 November 2022   07:00 Diperbarui: 1 November 2022   07:37 1092 2
Tahun ajaran yang berjalan baru memasuki paruh kedua semester 1, tetapi sekolah-sekolah telah berlomba-lomba membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun ajaran depan. Bahkan sebagian sudah hampir penuh kuotanya. Hal ini mau tidak mau "memaksa" orang tua untuk bersegera menentukan pilihan sekolah bagi anak-anaknya.

Aktivitas yang kemudian akan dilakukan oleh para orang tua adalah mencari info sebanyak mungkin tentang sebanyak mungkin sekolah, kualitas dan biayanya. Atau orang tua akan mengajak anak berkeliling mengunjungi dan melihat berbagai sekolah, dan melihat mana yang paling disukai oleh si anak.

Memilih sekolah yang pas memang perlu dilakukan ya Ayah Bunda, karena sekolah adalah rumah ke dua bagi anak. Anak menghabiskan waktu antara lima sampai sembilan jam di sekolah. Anak berinteraksi dengan lebih banyak orang di sekolah dan tentu saja anak mendapatkan ilmu serta pembiasaan yang akan ikut membentuk pandangan, pemikiran dan perilaku anak.

Berikut ini lima hal yang bisa menjadi pertimbangan orang tua dalam memilih sekolah bagi anak-anak.

1. Visi dan misi sekolah sesuai dengan visi dan misi keluarga dalam mendidik anak.

Seperti yang saya sampaikan di awal, sekolah akan membantu orang tua dalam membentuk pandangan, pemikiran, dan perilaku anak. Maka apa yang diajarkan di sekolah harus sesuai dan selaras dengan apa yang diajarkan orang tua di rumah.

Orang tua harus merumuskan terlebih dahulu, apa out put yang diinginkan dari proses mengasuh dan mendidik anak-anak. Orang tua ingin anak jadi bagaimana dan seperti apa ke depannya. Bekal apa yang ingin orangtua berikan untuk anak bagi kehidupannya kelak. Jika sudah maka akan lebih mudah bagi orang tua untuk menyeleksi sekolah apa yang sesuai dengan visi keluarga.

Sebuah hadits Rasulullah SAW dari Al-Imam Muslim rahimahullah diriwayatkan:
"Setiap manusia dilahirkan ibunya di atas fitrah. Kedua orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi."

Maka tanggung jawab pendidikan anak sejatinya ada pada orang tua, guru di sekolah hanya membantu melengkapi usaha orang tua.

2. Disesuaikan dengan karakteristik, bakat dan potensi anak.

Setiap anak pasti mempunyai karakteristik, bakat, dan potensi yang unik, berbeda satu anak dengan anak yang lain. Termasuk bagaimana gaya belajar yang sesuai dengan anak. Maka orang tua juga harus jeli dengan kondisi masing-masing anak. Potensi mana yang paling dominan dan akan diarahkan ke mana. Jika orang tua sudah dapat memetakannya maka orang tua tinggal menyesuaikan dengan program-program yang sekolah tawarkan dan memilih yang paling sesuai.

Misalkan si anak mempunyai kecenderungan yang lebih dominan di aspek kinestetik, naturalistik dan linguistik. Dengan gaya belajar visual. Peratikan perkembangan potensi-potensi tersebut, manakah yang akan semakin menonjol dan diminati oleh anak. Lalu selaraskan dengan visi keluarga sehingga membantu orang tua memilih sekolah yang sesuai bagi anak.

Memilihkan sekolah yang sesuai dengan kondisi anak akan membantu anak lebih enjoy dalam belajar dan menguasai apa yang dipelajarinya. Peluang keberhasilan anak dalam belajar juga akan lebih besar.

3. Melihat kualitas dan reputasi sekolah.

Selain disesuaikan dengan visi keluarga dan kondisi anak, orang tua juga perlu mempertimbangkan kualitas dan reputasi sekolah. Hal ini penting agar dapat mengukur sejauh mana orang tua berharap atas output belajar anak.

Kualitas sekolah biasanya dilihat dari sistem pembelajarannya, kelengkapan sarana dan prasarana belajar serta kegiatan penunjang pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah.
Reputasi sekolah selain untuk melihat bagaimana alumni yang telah dihasilkan juga untuk melihat bagaimana latar belakang pengelolaan sekolah, kontribusi sekolah sebagai lembaga pendidikan di masyarakat dsb.

4. Mempertimbangkan lokasi dan lingkungan sekitar sekolah.

Jarak antara sekolah dan rumah, untuk saat ini sepertinya tidak lagi menjadi persoalan bagi orang tua. Orang tua  bersedia antar jemput anak jika jarak sekolah jauh atau ada banyak fasilitas transportasi yang bisa dimanfaatkan termasuk fasilitas antar jemput dari sekolah.

Namun orang tua juga perlu pertimbangkan lokasi dan lingkungan sekitar sekolah agar lebih tenang menitipkan anak-anak di sana. Apakah lokasinya di tempat yang aman atau di daerah rawan bencana, misalnya. Apakah lingkungan sekitarnya ramah anak atau malah "berbahaya" bagi anak.

5. Menyesuaikan budget dengan pembiayaan dari sekolah.

Pertimbangan di list terakhir tapi pertimbangan yang penting juga, karena orang Jawa bilang "ono rego ono rupo" atau ada harga ada kualitas. Biasanya sekolah yang "mahal" juga akan memberikan layanan dan kualitas yang "mahal" alias oke punya, demikian pula sebaliknya. Meskipun ada beberapa sekolah yang tetap mengedepankan kualitas meski dengan dana terbatas.

Maka biasanya seberapa budget yang dimiliki orang tua akan menyeleksi sekolah mana saja yang masuk dalam kemampuan keuangan keluarga. Nah, dari situ nanti kita bisa sesuaikan lagi dengan pertimbangan-pertimbangan lain di atas. Kecuali, jika orangtua memang siap mengupayakan berapapun biayanya asalkan anak mendapatkan sekolah yang bonafit, atau dengan adanya beasiswa.

Memilihkan sekolah yang sesuai adalah salah satu bentuk tanggung jawab orang tua atas amanah anak-anak dari Allah. Setiap kita pastinya menginginkan yang terbaik bagi putra-putrinya. Semoga Allah memberikan petunjuk bagi kita agar mampu mendidik putra-putri kita dengan baik dan benar menurut Allah SWT. Aamiin.

***

Telah menceritakan kepada kami [Ismail] Telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abdullah bin Umar] radliallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhori)

****

Oleh :
Iis Santi




KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun