Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film

Review Drama "Lagu Cinta Sore Hari"

2 Desember 2019   16:08 Diperbarui: 2 Desember 2019   16:16 42 0
Aku dan teman ku pergi menonton sebuah drama yang berjudul "Lagu cinta sore hari". Pengalaman aku saat nonton drama ini adalah seru, sangat berkesan(walaupun dateng nya telat). Kondisi pada saat pementasan drama ini sangat berjalan dengan baik dan lancar, penonton nya pun banyak yang mengapresiasi pementasan tersebut. Pementasan drama ini berbeda dengan pementasan drama lainnya, yang biasanya tersedia kursi khusus penonton. Pada saat aku menonton drama nya, aku nonton dengan cara lesehan(duduk diatas karpet atau tikar yang telah di sediakan oleh panitia).

Aku dan teman aku nonton drama yang berjudul "Lagu cinta sore hari" di Aula Student Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aku dan teman aku nonton drama itu pada tanggal 24 Oktober 2019, jam 7 malam. Walaupun aku dan teman aku dateng nya telat ke lokasi pertunjukan nya. Drama "Lagu cinta sore hari" ini adalah karya dari dosen mata kuliah telaah drama di kelas ku, yaitu Bapak Zaky Mubarok dan penulis terkenal yang juga merupakan salah satu anak dari sastrawan terkenal W.S. Rendra, yaitu Maryam Supraba. Drama ini juga di sutradarai oleh Bapak Zaky Mubarok itu sendiri.

Alur drama "Lagu cinta sore hari"

Seorang mama yang aktivitas hidupnya hanya makan dan bermain Hp. Di sisi lain, seorang anak perempuan nya ternyata memiliki kekesalan atas kebiasaan mama nya tersebut. Akibat kekesalan yang telah lama ia pendam, anak tersrbut meluapkan apa yang dirasakan kepada mama nya. Ternyata tindakan anaknya tersebut membuat mama nya ikut tersulut emosi. Bagi mama, hal tersebut merupakan sesuatu yang benar dan baik untuk anaknya. Namun, sebenarnya yang dimaksud anaknya berbeda dengan mama nya. Ia merasa mama nya berubah.

Penokohan drama "Lagu cinta sore hari" :

Kirana, sebagai anak
Siti Nurhasanah sebagai mama. Watak seorang mama pada drama ini adalah penyayang, tetapi cara penyampaian nya saja yang kurang baik atau tidak mudah di pahami oleh Kirana, sang anak. Watak Kirana pada drama ini adalah baik, tetapi ia tidak terima akan sikap mama nya yang menurut nya sudah berubah, dan Kirana pun mencoba memberitahu kepada mama nya, agar tidak bermain hp dan makan saja pekerjaan nya. Karena, menurut Kirana, sang ibu/mama nya itu pun srharusnya mempunyai tugas yang banyak dan berat untuk mengajari dan mendidik anak-anak nya. Bukan hanya bermain hp dan makan saja kerjaan nya.

Latar/suasana pada drama "lagu cinta sore hari" :
Latar nya bertempat di rumah kedua ibu dan anak tersebut. Suasana nya pada drama tersebut ramai, bahagia.

Konflik pada drama "Lagu cinta sore hari"
 Kirana(sang anak) yang awalnya hanya ingin memberitahu dan mengingatkan kepada mama nya, bahwa apa yang sedang dilakukan itu adalah suatu tindakan yang salah. Perbedaan pendapat pun terjadi antara ibu dan anak tersebut. Mama Kirana, yang merasa benar atas tindakan dan perilaku nya, dan membantah terhadap apa yang di bicarakan oleh Kirana, sang anak. Hingga pada akhirnya, ibu dan anak itu pun kembali damai dan berpelukan. Karena menyadari akan kesalahan nya masing-masing.

Amanat dan pesan moral dari drama "Lagu cinta sore hari" : Seberapa pun rasa kesal kalian terhadap seorang orang tua, janganlah kalian sekali-kali membantah perkataan orang tua, terutama perkataan dari seorang ibu. Janganlah sampai ada rasa benci di dalam diri kita, terhadap orang tua kita sendiri. Walaupun terkadang orang tua kita itu melakukan suatu kesalahan. Tapi, bukan berarti orang tua kita ini tidak mengerti keadaan kita. Melainkan, hanya orang tua kita lah yang sangat mengerti keadaan kita, mengerti apa yang sedang dirasakan. Seberapapun rasa kesal kita terhadap orang tua, tetap saja kita sebagai anak yang seharusnya menghormati dan menghargai kedua orang tua kita.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun