Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Salahkah Orang Berambut Gondrong?

1 Maret 2013   19:42 Diperbarui: 23 September 2015   20:33 6036 2

 

Dalam lingkungan kita,kebanyakan orang memparadigmakan orang berambut gondrong identik dengan premanisme. Seorang teman yang berdomisili di Jawa berceloteh bahwa penyebab maraknya terjadi tawuran mahasiswa di kota Makassar adalah karena mahasiswanya bertingkah laku preman dengan indikator rambutnya yang gondrong? Pernyataan ini agak aneh kedengaranya,apa memang ada korelasi antara rambut gondrong dengan tawuran? Saya rasa pendapat seperti ini adalah pendapat yang menyesatkan

Persepsi rambut Gondrong itu bermacam-macam. Berikut ini persepsi mengenai rambut gondrong yang saya rangkum:

 

  • Rambut gondrong itu melambangkan kebebasan

 

  • Rambut gondrong itu melambangkan kejantanan

 

  • Rambut gondrong identik dengan premanisme
  • Rambut gondrong berkesan jorok
  • Rambut gondrong adalah luapan ekspresi jiwa dan seni
  • Rambut gondrong melambangkan pecinta alam sejati
  • Rambut gondrong identik dengan orang yang susah diatur
  • Rambut gondrong melambangkan kesangaran
  • Rambut gondrong melambangkan ketangguhan dan ketegaran
  • Rambut gondrong melambangkan keintelektualan seseorang
  • Dan masih banyak lagi

Setiap orang punya pandangan dan persepsi yang berbeda satu sama lain. Ada yang mendukung namun ada pula yang menolak.Sebenarnya tak ada salahnya orang berambut gondrong namun ada pula tempat tempat tertentu yang memang menolak kehadiran si gondrong dengan mempertimbangkan sisi estetika dan etika dalam berpenampilan.Yah begitulah hidup,setiap keputusan pasti ada pro dan kontranya.

Berteman dengan orang gondrong itu tak ada salahnya. Dari pengalaman, orang yang berambut gondrong santun dalam berkata,punya daya kreasi seni yang tinggi dan lebih peka terhadap kondisi masyarakatnya.Coba kita lihat mantan orang gondrong,Abraham Samad, ketua KPK sekarang ,adalah mantan penganut rambut gondrong.Sempat mantan dosennya tidak percaya dengan kiprah beliau sekarang yang gigih memberantas korupsi.Belum lagi Ruhut sitompul yang notabene adalah politisi yang berani bersuara memperjuangkan aspirasi masyarakat, ada lagi mantan menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo,dimana beliau adalah satu-satunya menteri yang berambut gondrong tapi mampu mendedikasikannya terhadap bangsa dan negara.

Orang gondrong pun sering kali didiskriminasikan,misalnya dalam lingkup perkuliahan dan melamar pekerjaan.Yah memang tempat-tempat tersebut menjunjung tinggi kesopansantunan dan etika dalam berpenampilan sehingga wajar saja ditolak kehadirannya.Jadi orang yang berambut gondrong pandai-pandai saja memperhatikan situasi dan kondisinya.

Tidak mudah  menjadi orang berambut gondrong karena mereka kadang diperhadapkan dengan "siksaan-siksaan" kecil baik itu siksaan fisik maupun batin. Siksaan-siksaan fisik itu misalnya kesulitan tidur karena lebatnya rambut  dan juga  waktu yang dikorbankan untuk merawat rambut. Siksaan batin seperti cibiran dari lingkungan sekitar yang kebanyakan bernada negatif. Suatu bentuk apresiasi kepada orang yang berambut gondrong yang memiliki ketahanan fisik dan mental yang kuat menghadapi" cobaan-cobaan" tersebut.

Lain ceritanya jika saya sendiri hendak berambut gondrong, kemungkinan orang berpendapat bahwa itu manusia yang berjalan ataukah kemoceng yang hidup.heheheh

Salam Perubahan Pemuda Tana Toraja, Heriyanto Rantelino Mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar Facebook:   Heriyanto Rantelino Twitter: @Ryan_Nebula No: 085242441580

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun