Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Dari Balik Gorden Rumah Sakit Tak Nampak Mayit

30 September 2022   21:06 Diperbarui: 30 September 2022   21:12 201 11
Dari Balik Gorden Rumah Sakti Tak Nampak Mayit

Kemarin...
dari balik gorden yang membatasi dan menjadi sekat sementara, tatkala gorden disingkap masihlah terlihat sesosok tubuh ringkih tengah tertidur di ranjang besi raut muka pasi.

Terdengar embus nafas berat seperti diganduli batu, tenggorokan seakan tercekik laksana seseorang tengah bertarung keras antara hidup dan mati. Dan berusah meloloskan diri dari cengkraman tangan-tangan malaikat maut.

Hak hidup tidak serta merta tercerabut, hanya saja helai daun masa telah berubah warna, menguning dan kering lantas terpelanting dihempas jemari ajal. Segala yang bernyawa niscaya sua dengan takdirnya.

Kemarin lelaki pengecap zaman itu masih terbaring tak berdaya, diselimuti khusyuk doa-doa serta dilumuri sorot mata penuh kepasrahan dalam. Seraya mengetuk pintu langit harapkan sebuah mukzizat.

Namun telah habis waktunya berkelana di dunia fana. Sang khalik menyeru tuk pulang di atas pembaringan sehelai nyawa pun melayang. Diiringi isak tangisan dalam suasana berkabung teteskan permata bening lantaran sebuah perpisahan. Berujung kata usai.

Seiring langkah-langkah kaki mengusung keranda mayit, dan keesokan hari ranjang pembaringan didapati telah kosong.takada sosok ringkih terbaring. Ruang serasa hampa takada hela nafas hidup seperti sebelumnya.


H 3 R 4
Jakarta, 30/09/2022



KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun