Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kota Mati Denyut Empati Kebas Sisi Manusiawi

21 September 2022   18:48 Diperbarui: 21 September 2022   19:00 270 16
Kota Mati Denyut Empati Kebas Sisi Manusiawi

Jam dinding
riuh berdentang di pusat kota
kota dilumat kesibukan
langkah-langkah tergesa
para pejalan kaki
melintas di bahu jalan
berdiri pusat-pusat megah belanja
mencuat bangunan-bangunan
milik kaum urban
kendaraan lalulalang
ditingkahi jerit klakson
pencakar beton berlomba
beradu ketinggian seperti
hendak mencakar wajah semesta
serta menikam di kehidupan
yang sejatinya timpang
rasa tak peduli tak ubahnya
sebilah belati keji merobek
sekerat nurani laksana mencabik
sehelai kain hingga koyak
menjadi perca-perca terserak
hati-hati yang keras dan membatu
wajah-wajah kaku sekaku
jarum-jarum waktu
kota memahat gaduh
namun ada juga yang
bersimbah peluh tanpa keluh
kota nan ramai namun
serasa mati denyut empati
serta kebas sisi manusiawi


H 3 R 4
Jakarta, 21/09/2022

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun