Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Mentari Luruh Bersimbah Peluh

25 November 2021   18:50 Diperbarui: 25 November 2021   18:58 101 14
Mentari Luruh Bersimbah Peluh

Mentari luruh bersimbah peluh
selepas hangat rengkuh
mencumbui pori
digulir hari

Hanya kuasa menatap nun jauh
bias jingga selimuti bumi
tanpa secuil keluh di
rimbun perdu

Sehelai kanvas terbentang semula
amat polos hingga terpercik
noktah warna-warni
goresan berani

Tinta keemasan silaukan biji mata
tumpah ruah di tanah anarki
belai tengkuk ilalang
kerap merunduk

Sabetan parang jingga menghunus
dan menghujam jantung bumi
hingga tersungkur dan
rebah di tanah

Di tanah anarki jiwa rasakan sunyi
tanpa gaung bebunyi tikam
mata mentari hingga
jelang gulita

Aku tetap berdiri di sini di antara
kenangan memeluk ingatan
sekelumit kisah terajah
biar kubakar sejarah

* ) GAS H-1

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 25/11/20211

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun