Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ku Ukir Senyum dan Tawa Palsu di Arena Sirkus Itu

16 Oktober 2021   14:46 Diperbarui: 16 Oktober 2021   15:19 415 14
Ku Ukir Senyum dan Tawa Palsu di Arena Sirkus Itu.

Di atas pentas riuh kelakar buat terpingkal
di balik riasan make up tebal dan kostum badut. Kudapati diri terlihat amat konyol.

Kubiarkan diri lakonkan peran merupa manusia bodoh, pola tingkah mengundang gelak tawa penonton dalam gemuruh.

Tingkah nan dungu kian mendapat banyak aplause dan ruang tersendiri di hati para penonton duduk di kursinya masing-masing.

Seraya menyaksi ragam atraksiku penuh muatan banyol buat perut rasa dikocok kian gaduh panggung pentas menyaji atraksiku.

Di atas panggung kukeluarkan jurus-jurus kian menggila, yang mana memancing gelak tawa, sejatinya akulah sang penghibur ulung.

Yang ada saja lemparkan lelucon dan tak pernah kehabisan bahan lawakan disela-sela dungu penampilan. Kocak buat tergelak.

Tahukah kalian kuukir senyum dan tawa palsu, demi tuntutan profesionalisme meski ketika itu hatiku tengah tercabik pedih.

Aku menyeringai dengan wajah belepotan make up, kendati kurasakan awan kelam menggantung di langit hati runtuh seketika.

Aku masih bisa buat mereka tertawa-tawa menikmati humor nan segar kendati aku nyaris sekarat.


***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 16/10/2021

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun