Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Selembar Langit Biru dengan Bantal Awan

5 Agustus 2021   07:16 Diperbarui: 5 Agustus 2021   07:19 119 18
Selembar Langit Biru dengan Bantal Awan

Selembar langit biru
dengan bantal awannya
terapung-apung di jagad raya

Bergerak lintasi kepala nelayan
tengah mempersiapkan perbekalan
tatkali hari masihlah amat pagi benar

Silir angin menderu mencumbu
helai demi helai dedaunan nyiur
melenguh seiring lambai penuh buai

Seakan mengawali hari dalam
denyut nadi yang tak pernah berhenti
lagi-lagi bergelut dengan kerasnya hari

Di atas perahu-perahu kayu
yang kerap tergugu dibelai gelombang
ditampar debur ombak tak kuasa berteriak

Angin segara riuh bergemuruh
ombak bak sepasang sejoli berkejaran
tiada henti berbaur dengan pekik camar

Perahu kayu acapkali setia guna
menunggu seraya menghantarkan
tubuh-tubuh kekar berkulit nan legam

Beraroma tajam matahari
dengan denyut Nadi dan Nafas Bahari
pergi jauh membuang jala ke tengah laut

Meraup isi perut dalam kandungan lautan
demi kebutuhan hidup ditambatkan
di atas tubuh-tubuh perahu kayu

Terbujur kaku!

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 05/08/2021








KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun